Prudential Indonesia Mengajak Gen Z Bijak Kelola Keuangan di Young on Top 2025 Palembang
Palembang, 15 September 2025 – Di tengah semangat generasi muda Palembang yang berani mencoba hal-hal baru, muncul pula tantangan besar: bagaimana agar keberanian itu tidak terjebak pada risiko finansial yang bisa menghambat masa depan. Menyadari pentingnya bekal literasi finansial sejak dini, Prudential Indonesia kembali hadir dalam Young on Top (YOT) 2025 di Kebon Gede Venue, Palembang pada 16 September 2025. Acara ini merupakan rangkaian ketiga dari Muda Sukses Roadshow yang telah diikuti Prudential Indonesia sebelumnya di Medan pada 31 Agustus 2025 dan Jakarta pada 19 Juli 2025.
Sesi Smart and Financially Ready yang dihadiri 619 peserta menampilkan Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia sebagai salah satu pembicara. Karin menekankan bahwa perencanaan keuangan bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan mendasar bagi Gen Z. Generasi muda Palembang punya energi besar, berani mencoba, dan penuh kreativitas. Akan tetapi, keberanian itu perlu ditopang oleh literasi finansial yang matang.
Mengutip data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2025 mencapai 66%. Di sisi lain, inklusi keuangan melonjak dari 75% pada tahun 2024 menjadi 80% pada tahun 2025. Meski menunjukkan kemajuan, angka tersebut masih mengindikasikan bahwa terdapat gap antara pemahaman masyarakat mengenai cara mengelola keuangan dengan bijak dengan daya beli serta akses yang mereka miliki. Fenomena ini makin terasa di kalangan Gen Z yang memiliki antusiasme tinggi untuk segera berinvestasi, bahkan tak sedikit yang langsung terjun ke instrumen berisiko tinggi seperti cryptocurrency atau trading saham harian. Semangat ini patut diapresiasi, namun sering kali menjadi kurang sehat ketika keputusan finansial lebih banyak dipengaruhi oleh tren dan rasa takut ketinggalan (fear of missing out/FOMO) ketimbang pemahaman mendalam.
FOMO ini tidak hanya terlihat pada investasi, tapi juga dalam gaya hidup sehari-hari. Contohnya, banyak anak muda rela merogoh kocek besar untuk mengikuti tren koleksi pernak-pernik, gadget versi terbaru, fashion viral di media sosial, hingga festival lokal dan konser mancanegara. Di satu sisi, kesenangan ini wajar dan bisa menjadi bentuk self-reward. Namun, di tengah kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian, mulai dari inflasi hingga gejolak sosial, pengeluaran impulsif justru bisa mengorbankan kestabilan finansial pribadi.
Karin menekankan bahwa langkah pertama untuk menjaga keuangan kita adalah dengan menahan diri dari overspending pada hal-hal yang sifatnya keinginan, sambil memastikan dana darurat dan proteksi asuransi tersedia. Dengan begitu, anak muda bisa lebih siap menghadapi risiko-risiko yang bisa datang, baik di tingkat pribadi maupun akibat kondisi ekonomi global yang tidak menentu.
Mengubah One Day Jadi Day One
Menurut Karin, salah satu fase yang sedang dijalani Gen Z adalah adulting, yaitu proses menuju kemandirian. Salah satu tanda adulting adalah mampu mengelola keuangan sendiri. Namun, kemandirian itu harus diiringi dengan pemahaman mitigasi risiko. Anak muda perlu belajar mengatur pendapatan dan pengeluaran, menyisihkan dana darurat, memanfaatkan proteksi asuransi, hingga menyiapkan investasi jangka panjang dan dana pensiun.
“Pahami perbedaan antara needs dan wants. Self-reward itu boleh, tapi pastikan needs list kalian selalu lebih dulu terpenuhi daripada wishlist,” tegas Karin.
Dalam paparannya, Karin juga menekankan pentingnya dana darurat yang idealnya disiapkan 3–6 kali dari pengeluaran bulanan bagi yang masih lajang. Dana darurat ini menjadi bantalan pertama menghadapi keadaan darurat. Namun, dana darurat tidak berdiri sendiri. Asuransi kesehatan, misalnya, bisa membantu menanggung biaya medis tak terduga. Sedangkan asuransi jiwa melindungi keluarga dari risiko kehilangan penghasilan. Bagi anak muda, langkah bijak adalah memulai proteksi saat masih sehat dan produktif.
Perkaya Diri dengan Kesehatan dan Keterampilan
Selain strategi finansial, Karin juga mengingatkan pentingnya investasi dalam diri. Ada tiga nilai utama yang wajib dimiliki anak muda: investasi pada keterampilan, kesehatan, dan jaringan (networking). Setiap tahun, kata Karin, sebaiknya kita menargetkan menguasai keterampilan baru. “Jangan tunggu nanti untuk belajar mengatur keuangan. Masa depan ditentukan oleh pilihan hari ini. Semakin cepat kalian melek finansial, semakin besar peluang sukses. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk negeri,” tutup Karin dengan penuh semangat.
Selain keikutsertaan dalam talkshow, Prudential Indonesia juga membuka booth CUAP—program afiliasi dari Prudential yang mengajak pengguna media sosial aktif untuk dapat bercerita dan bercuap tentang serunya melek finansial serta pentingnya pemahaman asuransi. Program ini menggunakan ekosistem digital dengan pendekatan sederhana dan menyenangkan untuk memungkinkan siapa saja bergabung sebagai Cuapers (sebutan untuk peserta CUAP), mulai dari fresh graduate, gen-Z, ibu rumah tangga, kreator konten, hingga pekerja kantoran. Peserta dapat menghasilkan pendapatan tambahan sekaligus memanfaatkan media sosial secara bijak dengan membagikan konten edukatif tentang asuransi dan literasi keuangan di media sosial untuk menginspirasi lebih banyak orang lagi.
Kehadiran Prudential Indonesia dalam YOT 2025 di Jakarta, Medan dan Palembang berhasil menjangkau 6.353 peserta secara daring dan luring merupakan wujud komitmen untuk membekali anak muda dengan literasi finansial praktis. Harapannya, sesi-sesi ini bisa menjadi langkah awal bagi Gen Z untuk tumbuh menjadi generasi yang lebih tangguh secara finansial, bermental pemimpin, dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
***
Tentang Prudential Indonesia
PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada 1995 dan merupakan bagian dari Prudential plc, yang menyediakan asuransi jiwa dan kesehatan serta manajemen aset, dengan berfokus di Asia dan Afrika. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk mengembangkan bisnisnya di Indonesia.
Prudential Indonesia juga berkomitmen untuk menjadi mitra dan pelindung terpercaya bagi generasi saat ini dan generasi mendatang, dengan menyediakan solusi keuangan dan kesehatan yang sederhana dan mudah diakses.
Pada tahun 2024, Prudential Indonesia memiliki kantor pusat di Jakarta dengan 5 kantor pemasaran di Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Medan, serta 309 Kantor Pemasaran Mandiri (KPM) di seluruh Indonesia, dan didukung oleh lebih dari 80.000 Agen/Mitra Bisnis Agency berlisensi.
Prudential Indonesia berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi:
Corporate Communications Prudential Indonesia
PT Prudential Life Assurance
Email: communications@prudential.co.id
Prudential Centre - Kota Kasablanka 17th Floor
Jl. Kasablanka, kav. 88, Jakarta Selatan 12870, Indonesia