nenek bermain bersama cucu

Nilai Investasi Unit Link Dijadikan Dana Pendidikan, Bisa?

Produk asuransi unit link menjadi sebuah produk yang menarik karena memiliki dua manfaat dalam satu polis, yakni memberikan perlindungan terhadap risiko jiwa dan juga memiliki manfaat investasi.

Ekonom Center of Reform Economic (CORE) dan Pakar Asuransi, Pieter Abdullah mengatakan, nilai investasi di unit link dapat dijadikan sebagai persiapan dana kebutuhan lain seperti pendidikan untuk beberapa tahun ke depan.

"Yang seperti itu yang lebih cocok dengan asuransi sekaligus investasi kita. Jadi investasi kita nanti balik dalam bentuk dana pendidikan ketika misalnya anak kita atau kita sendiri ingin sekolah, atau masuk perguruan tinggi. Ketika kebutuhan dana itu terjadi, kita sudah dicover dengan asuransi kita," ujar Pieter dalam Podcast Cuap Cuap Cuan CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.

Namun hal penting yang harus dipahami masyarakat bahwa unit link sejatinya tetap produk asuransi, bukan produk investasi. Sehingga unit link jelas tidak bisa dikatakan sebagai produk investasi, apalagi dijadikan sebagai diversifikasi. Ia berpendapat jika niatnya hendak investasi, maka harus memiliki produk yang murni untuk investasi.

Selain itu, Pieter juga menegaskan bahwa perusahaan asuransi banyak, begitu juga dengan produk asuransi unit link yang secara umum bentuknya sama namun rincian dan hitungannya berbeda.

Untuk itu, jika ingin mengambil suatu produk asuransi seperti unit link, Pieter mengimbau masyarakat bisa membelinya di perusahaan asuransi terpercaya dan harus benar-benar paham dengan membaca serta konsultasi dengan salesnya.

"Ulangi antara keterangan sales dari asuransi dengan pada waktu kita menandatangani polis. Seringkali yang terjadi keterangan sales dan polis berbeda. Bukan karena penipuan, tapi ini masalah interpretasi," jelas Pieter.

Unit link dikatakan Pieter umumnya termasuk produk asuransi yang jangka panjang dan harus sudah diperhitungkan dengan seksama.

"Kita mengambil asuransi ada tujuannya dan sudah ada kemampuan untuk membayarnya, jangan sampai karena ini investasi dan kita tidak mampu menjalani sesuai dengan masa waktunya," terangnya.

Adapun yang harus dipahami adalah selain aspek asuransi juga ada aspek investasinya. Untuk investasi, pengguna harus tahu kemana dana diinvestasikan, sehingga pengguna mengetahui risikonya.

"Jadi uang kita akan ditaruh dimana dan risikonya berapa harus kita pahami. Risiko sesuai dengan imbal hasil, kalau risiko tinggi cuannya bisa kita harapkan tinggi. Jangan sampai

kita berpikirnya risiko rendah tapi cuan tinggi," pungkas Pieter.

 

Sumber: CNBC Indonesia