Seorang nenek menunduk memegang kepala

Waspadai 6 Gejala Kanker Otak Sebelum Terlambat

Jumlah kasus kanker otak di Indonesia memang tidak sebanyak kasus kanker lainnya. Berdasarkan informasi dari CNBC Indonesia, kanker otak menempati peringkat 15 kasus kanker terbanyak di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai 5.300. Kendati demikian, kanker otak tetaplah penyakit yang mematikan.

Penderita kanker otak pun tidak memandang umur karena anak-anak juga bisa terkena kanker otak. Masih berdasarkan sumber yang sama, Rumah Sakit Dharmais Indonesia yang menjadi rujukan untuk pengobatan kanker mencatat bahwa kasus tumor kanker otak menyerang anak-anak usia 3 sampai 12 tahun. Pemuda yang berusia produktif alias di atas 20 tahun juga rentan mengalami kanker otak.

Salah satu gejala kanker otak yang kerap terjadi adalah sakit kepala secara terus-menerus. Kendati demikian, sakit kepala yang menjadi gejala kanker otak tidak sama dengan migrain. Untuk informasi tentang migrain, Anda bisa membaca artikel ini Migrain: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya.

Apa itu Kanker Otak?

Kanker otak adalah pertumbuhan sel-sel berlebih di dalam otak yang membentuk massa yang disebut tumor otak. Kanker otak terdiri dari dua jenis, yaitu kanker otak primer dan kanker otak sekunder. Kanker otak primer hanya terjadi pada otak, sedangkan kanker otak sekunder atau metastatis merupakan kanker yang dimulai di bagian tubuh lain dan menyebar ke otak.

Baca juga: Apa itu Penyakit Alzheimer? Penyebab dan Gejalanya | Prudential Indonesia

Untuk memahami lebih lanjut tentang kanker otak, Anda perlu mengenal istilah tumor otak. Tumor otak terbagi menjadi dua, yaitu tumor otak jinak dan tumor otak ganas. Kanker otak pada dasarnya adalah tumor otak ganas. Tumor otak yang ganas tumbuh dengan cepat sehingga mengganggu cara kerja tubuh. Kanker otak bisa mengancam jiwa dan perlu segera diobati setelah terdeteksi.

Baca Juga: Mengenali Gejala Penyakit Jantung dan Pencegahannya

Penyebab Kanker Otak dan Faktor Risiko yang Perlu Diwaspadai

Penyebab pasti dari kanker otak primer masih belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan perkembangan kanker otak. Faktor risiko tersebut meliputi:

  • Peningkatan usia.

  • Riwayat keluarga yang mengalami kanker otak.

  • Paparan pestisida, herbisida, dan pupuk.

  • Sering berkontak dengan unsur yang dapat menyebabkan kanker, seperti plastik, karet, dan beberapa jenis tekstil.

  • Terinfeksi virus Epstein-Barr atau mononukleosis.

  • Menderita penyakit kanker yang menyebar ke otak atau kanker otak sekunder. Beberapa jenis kanker yang menyebar ke otak yaitu kanker paru-paru, kanker payudara, kanker ginjal, dan kanker kulit atau melanoma.

 

Baca juga: Sesak Napas: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya | Prudential Indonesia

Gejala-Gejala Kanker Otak

Kanker otak tidak selalu menimbulkan gejala. Sebenarnya, kanker otak yang umum pada orang dewasa sering kali tumbuh dengan sangat lambat sehingga tidak terdeteksi. Namun, ada beberapa gejala yang bisa dikenali pada penderita kanker otak.

1. Gejala-Gejala Umum

Beberapa gejala umum yang perlu diperhatikan meliputi:

a. Sakit Kepala yang Terus-Menerus

Salah satu gejala umum kanker otak adalah mengalami sakit kepala yang terus-menerus. Sakit kepala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Pahami Penyebab Vertigo, Gejala, dan Cara Mengobatinya

b. Mual dan Muntah

Penderita kanker otak sering mengalami mual dan muntah tanpa sebab yang jelas. Gejala ini dapat terjadi secara mendadak atau tiba-tiba.

c. Gangguan Penglihatan dan Pendengaran

Gangguan penglihatan serta masalah pendengaran dapat menjadi tanda adanya kanker otak. Penderita mengalami penglihatan kabur atau berkurang serta kesulitan mendengar suara dengan jelas.

2. Gejala-Gejala yang Lebih Spesifik

Selain gejala umum yang disebutkan di atas, ada juga gejala kanker otak yang lebih spesifik dan memerlukan perhatian khusus, yaitu:

a. Kesulitan Berbicara dan Memahami Bahasa

Beberapa penderita kanker otak mengalami kesulitan berbicara dengan jelas atau memahami bahasa dengan benar. Gejala ini bisa mencakup kesulitan menemukan kata-kata yang tepat atau mengikuti percakapan dengan baik.

b. Kesulitan Berjalan dan Koordinasi

Kesulitan dalam berjalan atau masalah koordinasi gerakan tubuh juga bisa menjadi tanda kanker otak. Penderita mungkin merasa tidak seimbang atau sulit menjaga keseimbangan saat berjalan.

c. Kejang

Kejang juga dapat menjadi gejala kanker otak. Kejang yang terjadi secara tiba-tiba perlu dievaluasi secara medis karena dapat menjadi gejala kanker otak.

Beberapa gejala kanker otak lainnya yang perlu diwaspadai adalah perubahan kepribadian, gerakan mata yang tidak normal, otot yang kaku dan berkedut, pingsan secara tiba-tiba, serta mengalami kesemutan di tangan atau kaki.

Baca juga: Mengenali Gejala Penyakit Jantung dan Pencegahannya

Cara Mencegah Kanker Otak

Walaupun tidak semua kasus kanker otak dapat dicegah, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko terkena kanker otak, yaitu

1. Pola Makan yang Sehat

Memiliki pola makan sehat adalah cara utama untuk mencegah berbagai jenis penyakit, termasuk kanker otak. Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan dapat melindungi otak dari kerusakan sel dan mengurangi risiko kanker otak. Hindari mengonsumsi makanan yang tinggi lemak jenuh, mengandung gula berlebih, dan makanan olahan karena bisa meningkatkan risiko terkena kanker otaak.

2. Olahraga Secara Teratur

Berolahraga secara teratur memiliki manfaat yang signifikan untuk kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan. Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah ke otak sehingga meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi risiko perkembangan kanker otak. Anda disarankan untuk berolahraga aerobik seperti jalan cepat, joging, atau berenang setidaknya 150 menit per minggu atau 30 menit per hari.

Baca juga: 6 Manfaat Joging yang Baik untuk Kesehatan dan Kondisi Fisik

3. Menghindari Paparan Radiasi dan Bahan Kimia Berbahaya

Paparan radiasi dan bahan kimia berbahaya dapat meningkatkan risiko terkena kanker otak. Hindari paparan radiasi seperti sinar matahari yang berlebihan tanpa menggunakan perlindungan. Selain itu, hindari kontak dengan bahan kimia berbahaya seperti zat karsinogenik yang ditemukan di asap rokok atau asap kendaraan. Gunakan perlengkapan pelindung diri jika bekerja dengan bahan kimia yang berpotensi berbahaya dan pastikan ruangan tempat tinggal memiliki ventilasi yang baik.

Baca juga: Apa itu Kemoterapi? Fungsi, Efek dan Proses Pengobatannya | Prudential Indonesia

Kesimpulan

Kanker otak merupakan penyakit berbahaya yang perlu dikenali sejak dini melalui gejalanya. Ada pun gejala kanker otak termasuk sakit kepala yang terus-menerus, mual, muntah, gangguan koordinasi, kesulitan berbicara, masalah penglihatan, perubahan kepribadian, kejang, dan banyak gejala lainnya.

Walaupun beberapa gejala tidak selalu mengindikasikan kanker otak, tetaplah mewaspadai gejala yang terjadi secara teratur perlu diwaspadai. Selain gejala, Anda juga perlu mewaspadai faktor risiko kanker otak yang terdiri dari peningkatan usia, riwayat keluarga kanker otak, merokok, dan paparan radiasi.

Lakukan juga langkah pencegahan kanker otak, seperti makan makanan yang bergizi dalam jadwal yang teratur, berolahraga dalam intensitas yang teratur alias minimal 30 menit per harinya, serta menghindari paparan sinar ultraviolet dan bahan kimia berbahaya. Selain menjaga kesehatan fisik, Anda juga perlu memiliki perlindungan finansial berupa Asuransi Kesehatan dari Prudential.

Prudential menghadirkan Asuransi Kesehatan untuk melindungi nasabah dari risiko finansial dalam menghadapi penyakit kritis seperti kanker otak dan jenis penyakit lainnya. Klik di sini untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai produk Asuransi Kesehatan dari Prudential untuk perlindungan Anda dan keluarga.

Baca juga: Pahami Penyebab Vertigo, Gejala, dan Cara Mengobatinya