Premi Asuransi Kesehatan

Yuk, Pahami Premi Asuransi Kesehatan dan Bagaimana Mengoptimalkan Manfaatnya

Hidup di era modern yang serba cepat membuat risiko stres dan terkena penyakit meningkat. Tak pelak hal tersebut mendorong peningkatan signifikan[1] atas jumlah penyakit yang dipicu oleh gaya hidup yang kurang sehat seperti pola makan tidak teratur yang dibarengi dengan kurangnya berolah raga.

Di sisi lain, biaya medis terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Mungkin Anda pernah mendengar cerita dari teman atau keluarga, yang harus merelakan uang tabungan yang awalnya untuk rencana A, tapi akhirnya digunakan untuk biaya medis. Sangat disayangkan bukan? Rencana dan impian yang sudah Anda susun, harus tertunda atau mungkin tidak bisa terealisasi karena kondisi kesehatan yang Anda alami menyebabkan harus “makan tabungan”.

Tidak ada satupun dari kita luput dari risiko terkena penyakit, kita juga tidak bisa mengetahui waktunya. Sehingga kita membutuhkan lebih dari sekadar tabungan dan dana darurat untuk menjaga fungsi ketahanan finansial saat menghadapi risiko atas ketidakpastian tersebut. Di sinilah asuransi hadir sebagai instrumen perlindungan, termasuk memberi manfaat perlindungan kesehatan melalui asuransi kesehatan.

Ketika Anda memutuskan untuk membeli polis asuransi kesehatan, tentunya memiliki kewajiban untuk membayar premi secara berkala, bisa bulanan, kuartalan, semesteran atau tahunan sesuai yang telah disepakati[2]. Premi asuransi merupakan sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh setiap nasabah yang terdaftar kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung[3]. Jumlah uang yang harus dibayarkan secara rutin sudah ditentukan dan dihitung oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan kondisi nasabah, seperti jenis kelamin, usia, riwayat kesehatan, gaya hidup, hingga manfaat kesehatan yang ingin didapatkan. Hal ini menandakan premi antara satu nasabah dengan nasabah lainnya tidak sama.

Biasanya semakin tinggi risiko yang ditanggung maka semakin besar pula premi asuransi kesehatan yang harus dibayarkan. Di bawah ini ada beberapa contoh kondisi yang membuat premi asuransi kesehatan menjadi lebih tinggi[4]:

  1. Usia menjadi faktor yang sangat memengaruhi besarnya premi asuransi kesehatan. Secara umum, semakin tua usia seseorang, maka semakin tinggi risiko kesehatannya, karena meningkatnya kemungkinan mengalami kondisi medis tertentu seiring bertambahnya usia. Oleh karenanya, sangat dianjurkan untuk memiliki asuransi kesehatan saat usia muda.

  2. Orang yang sudah memiliki penyakit bawaan atau turunan, biasanya memiliki premi asuransi kesehatan yang lebih tinggi daripada orang yang masih sehat.

  3. Orang yang sehari-harinya merokok atau memiliki kebiasaan mengkonsumsi alkohol secara berlebihan akan memengaruhi besaran preminya, karena memiliki kebiasaan yang berisiko.

Diluar faktor-faktor penentu besaran premi tersebut, ada faktor-faktor lain yang juga turut memengaruhi adanya penyesuaian premi atau biaya asuransi. Premi atau biaya asuransi kesehatan perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan dan biaya kesehatan, seperti biaya medis meningkat — harga obat, perawatan di rumah sakit, dan tindakan medis cenderung naik setiap tahun. Atau peningkatan manfaat yang lebih baik — adanya teknologi baru atau penambahan layanan, perawatan, atau jaringan rumah sakit yang lebih luas pada polis Anda. Selain itu, penyesuaian premi juga bisa dilakukan seiring dengan bertambahnya usia nasabah yang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya risiko kesehatan, sehingga besaran premi yang dibayarkan selanjutnya akan mengalami penyesuaian.

Kondisi-kondisi tersebut mendorong perusahaan asuransi perlu melakukan penyesuaian premi atau biaya asuransi, agar Anda tetap mendapatkan perlindungan dan layanan kesehatan yang berkualitas, kapan pun Anda membutuhkannya.

 

Mengoptimalkan Manfaat Asuransi Kesehatan

Setelah Anda memahami bagaimana besaran premi asuransi kesehatan ditentukan dan apa yang menyebabkan adanya penyesuaian pada premi atau biaya asuransi kesehatan, tentunya sebagai pemegang polis Anda ingin polis yang dimiliki dapat dioptimalkan pada saat Anda mengalami risiko.

Agar manfaat asuransi kesehatan terasa optimal, beberapa poin penting berikut ini perlu diketahui dengan seksama saat mulai berasuransi:

  1. Pelajari dengan baik polis asuransi yang dibeli

    Polis Asuransi adalah kontrak berisi manfaat dan ketentuan asuransi yang disepakati bersama oleh pihak penanggung (perusahaan asuransi) dan pihak tertanggung (nasabah). Setidaknya ada tiga hal yang perlu dipahami oleh pemegang polis untuk meraih manfaat proteksi optimal dari asuransi kesehatan, yaitu:

    • Pahami seberapa besar manfaat yang dijamin oleh asuransi seperti rawat jalan, rawat inap, atau santunan meninggal dunia.

    • Pahami dengan seksama hal-hal yang menjadi pengecualian dalam layanan proteksi asuransi.

    • Pastikan polis senantiasa aktif.

  2. Gunakan rumah sakit dan fasilitas kesehatan rekanan

    Jika membutuhkan perawatan medis, pastikan memilih rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menjadi rekanan resmi dari asuransi yang digunakan. Langkah ini penting karena fasilitas kesehatan tersebut sudah memiliki sistem cashless sehingga Anda hanya perlu menunjukkan kartu asuransi tanpa perlu membayar biaya apapun di muka.

  3. Lakukan screening atau pengecekan kesehatan secara reguler

    Walaupun sudah terlindungi dengan asuransi kesehatan, Anda tetap dianjurkan untuk melakukan pengecekan kondisi kesehatan menyeluruh (general check up) secara reguler. Pentingnya Anda melakukan general check-up dapat membantu mendeteksi dini potensi masalah kesehatan pada tahap awal. Dengan deteksi dini, Anda bisa mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat untuk mencegah komplikasi yang lebih parah. Nah, untuk itu pastikan Anda memilih asuransi kesehatan yang salah satu manfaatnya bisa memberikan manfaat general check-up.

  4. Ingatlah bahwa asuransi kesehatan akan selalu bermanfaat

    Seperti yang sudah dijelaskan di atas, premi asuransi kesehatan akan mengalami penyesuaian yang dipengaruhi berbagai faktor. Hal ini tentunya bisa menjadi kekhawatiran bagi nasabah apabila preminya selalu naik. Namun, perlu diingat bahwa memiliki asuransi kesehatan sedini mungkin tetap jauh lebih baik daripada tidak memiliki proteksi sama sekali saat risiko terjadi.

Nah, ketika Anda sudah memiliki proteksi asuransi bukan berarti jadi mengabaikan pola hidup sehat. Tapi harus tetap konsisten menjaga pola hidup sehat. Ibarat Anda membeli asuransi kendaraan, tentu tidak pernah berharap kendaraan yang Anda gunakan mengalami kecelakaan walaupun sudah dilindungi asuransi. Sama halnya ketika Anda memutuskan untuk membeli produk asuransi kesehatan, bukan berarti ketika Anda tidak pernah mengajukan klaim berarti rugi. Justru artinya Anda sehat dan terlindungi dari penyakit. Dengan konsisten menjalani pola hidup sehat, asuransi kesehatan tetap membantu dalam mewujudkan perencanaan finansial yang sehat bagi masa depan.

Yang juga tidak kalah penting, ketika membeli asuransi kesehatan, hindari hanya memikirkan premi yang harus dibayarkan, tapi juga cari tahu tentang track record perusahaan, kemudahan pengajuan klaim, dan lain sebagainya. Seperti Prudential Indonesia, yang sepanjang 2024[5] telah membayarkan klaim dan manfaat sebesar Rp18,2 triliun yang dibayarkan kepada 1.5 juta klaim sebagai wujud komitmen Perusahaan dalam melindungi nasabah. Tingkat kesehatan Perusahaan juga tetap terjaga yang tercermin dari tingkat Solvabilitas (Risk Based Capital/RBC) sebesar 417%, jauh di atas ketentuan yang ditetapkan oleh regulator. RBC yang di atas ketentuan regulator ini menunjukkan kemampuan Perusahaan untuk senantiasa melindungi nasabah dengan pembayaran klaim dan manfaat yang sesuai ketentuan polis. Kinerja yang solid ini tentunya sebagai wujud komitmen Prudential Indonesia untuk senantiasa melindungi masyarakat Indonesia disetiap kehidupan, untuk masa depan.

[1] Ditemukan Banyak Kasus Hipertensi, Diabetes dan Masalah Gigi Saat Cek Kesehatan Gratis

[2] Ingin Punya Asuransi? Ini yang Harus Kamu Pahami tentang Premi dan Biaya-Biaya Pendukung Lainnya | Prudential Indonesia

[3] Mengenal Premi Asuransi Kesehatan | Prudential Indonesia

[4] Benarkah Premi Asuransi Mahal? Begini Faktanya | Prudential Indonesia

[5] Prudential Indonesia & Prudential Syariah Pertahankan Kinerja 2024 | Prudential Indonesia