Seorang pria melakukan presentasi

5 Cara Jadi Agen Asuransi yang Sukses

Masyarakat Indonesia makin melek keuangan pada dewasa ini. Mereka juga menyadari pentingnya produk asuransi jiwa sebagai bentuk proteksi atas risiko pada masa depan. Agen Asuransi atau Tenaga Pemasar Asuransi menjadi profesi yang menjanjikan berkat peluang ini. Di balik peluang besar tersebut, tentu saja cara jadi agen asuransi membutuhkan proses yang tidak singkat dan mudah.

Menjadi Tenaga Pemasar Asuransi tidak hanya bermanfaat untuk membangun karier yang stabil. Anda pun berkesempatan membantu orang lain dalam melindungi aset dan masa depan melalui produk asuransi. Tertarik berkarier sebagai tenaga pemasar? Simak artikel ini sampai selesai untuk mengetahui langkah sukses menjadi tenaga pemasar asuransi.

Pentingnya Tenaga Pemasar atau Agen Asuransi pada Masa Kini

Tenaga Pemasar masih menjadi ujung tombak perusahaan asuransi. Walaupun banyak orang yang bisa membeli produk asuransi secara online, Tenaga Pemasar tetap memiliki peran penting dalam mempromosikan dan menjual produk asuransi kepada masyarakat.

Tenaga Pemasar bisa memberikan penjelasan lebih lengkap dan jelas mengenai produk asuransi sehingga calon nasabah bisa memahami kebutuhan dan manfaat dari produknya. Peran ini tentunya berkaitan erat dengan karakteristik masyarakat Indonesia yang masih memilih transaksi tatap muka (face-to-face), baik secara langsung maupun online.

Tenaga Pemasar juga bisa memberikan rekomendasi produk asuransi sesuai kebutuhan dan kemampuan keuangan calon nasabah. Mereka juga bertanggung jawab dalam memberikan layanan purnajual kepada nasabah, mulai dari membantu proses klaim dan memberikan saran terkait pembaruan polis asuransi.

Baca juga: Cara dan Syarat Pendaftaran Asuransi di Rumah Sakit

Dukung Produktivitas & Kesehatan Karyawan 

Pelajari di Sini

Persyaratan Menjadi Tenaga Pemasar atau Agen Asuransi

Tenaga pemasar asuransi juga memiliki syarat atau kualifikasi yang dibutuhkan agar berhasil dalam menjalankan tugasnya. Berikut penjelasan mengenai kriteria umum, persyaratan khusus, dan pelatihan yang dibutuhkan untuk menjadi tenaga pemasar asuransi.

Kriteria Umum Tenaga Pemasar atau Agen Asuransi

Persyaratan atau kriteria umum menjadi tenaga pemasar asuransi sebenarnya diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 69/POJK.05/2016 Pasal 15. Regulasi tersebut mensyaratkan seorang tenaga pemasar asuransi memiliki kualifikasi sebagai berikut:

  • Memiliki sertifikat keagenan sesuai dengan bidang usahanya.

  • Terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

  • Terdaftar dalam asosiasi sesuai bidang usahanya, misalnya Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) atau Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

  • Mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh asosiasi maupun perusahaan asuransi tempat bernaungnya agen tersebut.

 

Persyaratan Khusus dari Perusahaan Asuransi Tertentu

Setiap perusahaan asuransi memiliki persyaratan kualifikasi yang berbeda untuk tenaga pemasarnya. Di Prudential, tenaga pemasar harus memiliki persyaratan sebagai berikut:

1. Kemampuan Komunikasi

Tenaga pemasar harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar dapat meyakinkan calon nasabah mengenai produk asuransi yang ditawarkan. Kemampuan komunikasi yang baik juga membantu Anda dalam memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami oleh calon nasabah.

2. Penguasaan Produk Asuransi (Product Knowledge)

Tenaga pemasar harus menguasai produk asuransi yang ditawarkan. Persyaratan ini tidak boleh diabaikan karena Anda akan mendapatkan pertanyaan dari calon nasabah. Anda bisa memberikan penjelasan yang lebih rinci dan membantu calon nasabah memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka jika memiliki penguasaan produk yang baik.

3. Mau Belajar

Tenaga pemasar harus memiliki kemauan belajar yang tinggi karena terkadang ada inovasi baru pada produk asuransi. Anda bisa meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dalam menjual produk asuransi dengan kemampuan ini.

4. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional juga sangat penting bagi tenaga pemasar. Anda harus mampu memahami kebutuhan dan keinginan calon nasabah secara emosional agar bisa memberikan saran dan solusi yang tepat.

Baca juga: 3 Hal yang Harus Dipahami Saat Beli Asuransi Jiwa Unit Link

Pelatihan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Tenaga Pemasar atau Agen Asuransi

Hampir semua perusahaan asuransi mengharuskan tenaga pemasarnya untuk mengikuti pelatihan. Pelatihan ini berguna sebagai bekal untuk mengikuti ujian sertifikasi demi mendapatkan lisensi resmi yang dikeluarkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa tenaga pemasar tersebut telah memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup mengenai asuransi.

Langkah-langkah Menjadi Tenaga Pemasar atau Agen Asuransi

Proses menjadi tenaga pemasar asuransi sebenarnya cukup sederhana. Anda hanya perlu melewati lima langkah di bawah ini untuk mulai berkarier sebagai tenaga pemasar asuransi.

1. Memilih Perusahaan Asuransi

Carilah perusahaan asuransi yang berada di sekitar Anda. Anda bisa mengunjungi kantor pusat atau kantor cabang dari perusahaan tersebut dan menanyakan kualifikasi khusus yang dibutuhkan sebagai tenaga pemasar. Contohnya, Prudential Indonesia yang mempunyai jumlah Tenaga Pemasar terbesar di Indonesia sebanyak 169.000 per Mei 2023.

2. Mendaftar sebagai Tenaga Pemasar

Setelah mengetahui kualifikasi dan persyaratannya, barulah Anda bisa mendaftar sebagai tenaga pemasar. Ikuti proses pendaftaran secara sistematis hingga Anda lolos sebagai tenaga pemasar perusahaan asuransi tersebut.

3. Mengikuti Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Agen Asuransi

Tenaga pemasar asuransi setidaknya harus memiliki pengetahuan dasar mengenai asuransi dan produk yang ditawarkan. Selain itu, ikuti ujian sertifikasi untuk memperoleh lisensi resmi dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Calon nasabah akan percaya apabila Anda mempunyai lisensi resmi sebagai tenaga pemasar asuransi.

4. Membangun Jaringan dan Mencari Prospek

Setelah mengikuti pelatihan dan sertifikasi, barulah Anda bisa mulai mencari prospek yang tersedia. Anda bisa memulai dari lingkungan keluarga dan kerabat dekat. Tentu diperlukan kegigihan agar Anda berhasil menjual produk asuransi hingga mencapai target.

5. Mempelajari Produk Asuransi dan Pasar

Tidak ada salahnya mendalami produk asuransi untuk mengetahui manfaat yang diberikan. Anda pun bisa menghubungkan manfaat dan kelebihan produk asuransi tersebut terhadap kebutuhan calon nasabah.

Baca juga: Inilah Cara Menghubungi Prudential untuk Pelayanan Nasabah

9 Cara Jadi Agen Asuransi yang Sukses

Berkarier sebagai tenaga pemasar memang tidak mudah. Namun, Anda bisa mengikuti tip di bawah ini agar bisa menjadi tenaga pemasar yang sukses.

1. Menjalin Hubungan yang Baik dengan Nasabah

Hubungan yang baik tidak hanya dibangun agar calon nasabah tertarik membeli produk asuransi. Anda juga harus menjaga hubungan baik setelah transaksi melalui layanan purnajual. Untuk itu, diperlukan kecerdasan emosional yang tinggi agar Anda bisa memahami berbagai karakter dan latar belakang nasabah.

2. Meningkatkan Keahlian Komunikasi dan Negosiasi

Keahlian komunikasi yang baik membantu Anda dalam mempromosikan produk asuransi. Namun, keahlian ini harus dibarengi pula dengan kemampuan negosiasi. Faktanya, Anda akan menemukan calon nasabah yang ragu bahkan menolak pentingnya asuransi. Tingkatkan kemampuan negosiasi Anda dan perbanyak mengonsumsi informasi yang valid untuk meyakinkan setiap calon nasabah.

3. Memanfaatkan Teknologi dan Media Sosial

Seiring perkembangan zaman, media sosial dan sarana percakapan online lainnya mulai populer saat ini. Manfaatkan setiap teknologi yang ada agar tetap terhubung dengan nasabah. Anda pun bisa menggunakan media sosial untuk mengiklankan pentingnya produk asuransi kepada khalayak luas.

4. Menjaga Integritas dan Transparansi

Tip inilah yang tidak boleh dilupakan oleh tenaga pemasar asuransi. Tetaplah menjaga integritas dan transparansi ketika terhubung dengan calon nasabah Anda. Anggap nasabah sebagai orang yang berharga sehingga Anda harus melindungi kepercayaan yang mereka bangun terhadap tenaga pemasar.

5. Memiliki Sifat Empati

Menjadi tenaga pemasar asuransi juga perlu memiliki sifat empati yang berarti memahami nasabahnya. Sifat empati ini akan membantu Anda dalam merekomendasikan produk yang cocok dengan situasi dan kebutuhan nasabah.

6. Memiliki Sifat Gigih

Salah satu tantangan menjadi seorang agen asuransi adalah mengalami penolakan. Namun, kunci keberhasilan menjadi agen asuransi yang sukses sangatlah sederhana, yaitu dengan memiliki ketekunan dan semangat pantang menyerah. Pengalaman yang diperoleh dari menghadapi penolakan harus dijadikan motivasi untuk memperkuat ketahanan mental. Karena sebagai seorang agen, memiliki ketahanan mental yang tinggi sangatlah penting.

Dengan ketekunan dan ketahanan mental yang kuat, menghadapi penolakan bukanlah hal yang menghantui. Penolakan dijadikan sebagai pelajaran dan motivasi untuk terus meningkatkan diri serta mengembangkan potensi agar menjadi agen asuransi yang lebih baik lagi.

7. Ikut Berbagai Pelatihan

Seorang agen asuransi memiliki tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, yang berarti pengembangan diri sebagai seorang agen asuransi adalah tanggung jawab pribadi dan bukan tanggung jawab perusahaan atau nasabah. Oleh karena itu, langkah selanjutnya dalam menjadi agen asuransi adalah dengan secara rutin dan tekun mengikuti berbagai pelatihan yang dapat meningkatkan potensi sebagai seorang agen asuransi.

Jangan pernah merasa puas dengan pengetahuan yang telah dimiliki, meskipun telah memiliki pengalaman bertahun-tahun sebagai agen asuransi. Terdapat banyak pelatihan yang tersedia, baik secara online maupun offline. Setelah mengikuti pelatihan-pelatihan tersebut, seorang agen asuransi juga harus menjalani proses sertifikasi agar dapat meningkatkan kualitas dan daya tawar terhadap perusahaan dan nasabah.

8. Pahami Aturan tentang Agen Asuransi

Untuk menjadi agen asuransi yang sukses, penting untuk memahami dan menerapkan peraturan yang berlaku dari Asosiasi dan perusahaan asuransi. Hal ini mencakup mematuhi standar hukum minimal yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. Dengan pemahaman yang baik terhadap peraturan-peraturan tersebut, pekerjaan sebagai agen asuransi akan berjalan sesuai aturan dan bertanggung jawab kepada dirinya sendiri, perusahaan, nasabah, dan masyarakat.

9. Terus Mengikuti Perkembangan Industri Asuransi

Industri asuransi terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi digital, seperti layanan online untuk mempermudah nasabah. Agen asuransi harus bisa beradaptasi dengan perubahan ini, menjadikan semangat belajar dan adaptasi sebagai bagian dari profesi mereka. Hal ini tidak bisa dihindari, melainkan harus diterima sebagai kesempatan untuk terus belajar dan mengikuti perkembangan industri.

Hal-hal yang Harus Dihindari Sebagai Seorang Agen Asuransi

Untuk menjadi agen asuransi yang sukses dan berprestasi dengan reputasi yang baik, penting untuk selalu mematuhi larangan-larangan yang telah ditetapkan oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan). OJK telah mengeluarkan panduan yang menjelaskan hal-hal yang sebaiknya dihindari oleh agen asuransi. Berikut beberapa halnya:

Baca Juga: Inilah Cara Daftar Asuransi Jiwa dan Kesehatan yang Benar

1. Penyimpanan Informasi Produk Asuransi yang Tidak Transparan

Penting untuk menyampaikan informasi produk secara lengkap dan jelas kepada calon nasabah. Hindari menyembunyikan informasi yang kurang transparan atau menyesatkan. Semua fitur, kelebihan, kekurangan, dan risiko dari produk harus dijelaskan dengan jelas kepada nasabah. Ini penting agar nasabah dapat membuat keputusan yang matang tentang membeli asuransi, dan tidak menyesal di kemudian hari karena telah diberikan informasi yang lengkap dan jelas oleh agen.

2. Menolak Permintaan untuk Menghentikan atau Menebus Polis di Awal Tahun

Seorang agen harus membantu proses penutupan polis yang diajukan oleh nasabah, meskipun penutupan polis merupakan berita yang tidak diinginkan bagi agen. Agen tidak boleh menolak permintaan nasabah untuk menghentikan atau menebus polis di awal tahun. Jika agen ingin mengetahui alasan di balik penghentian atau penebusan, dia dapat bertanya dengan sopan dan menggunakan komunikasi yang baik, menjaga citra perusahaan dan citra diri sebagai agen yang baik dan ramah.

3. Tidak Mengedukasi Konsumen

Seorang agen asuransi harus menjelaskan dengan lengkap produk asuransi yang ditawarkan serta memberikan gambaran tentang kemungkinan dan prospek hasil investasi. Namun, disarankan agar agen tidak mengedukasi nasabah secara langsung, melainkan bertanya terlebih dahulu seberapa paham nasabah tentang asuransi. Jika nasabah tidak mengerti, agen bisa meminta izin untuk menjelaskan dengan kemampuan komunikasi yang baik dan kecerdasan emosional yang tinggi.

4. Tidak Memberikan Welcome Call Kepada Calon Nasabah

Seorang agen asuransi tidak boleh melakukan panggilan konfirmasi akhir atau welcome call kepada calon nasabah, karena tugas tersebut dilakukan oleh tim lain. Tugas agen asuransi berakhir setelah menawarkan produk, menyelesaikan transaksi jika disetujui, dan memberikan dukungan serta ruang untuk konsultasi kepada nasabah. Dengan mematuhi peraturan ini, agen asuransi dapat menjadi sukses dalam profesi mereka.

Kesimpulan

Semakin meningkatnya kesadaran keuangan di masyarakat Indonesia memperlihatkan pentingnya perlindungan finansial melalui produk asuransi jiwa. Profesi sebagai agen asuransi menawarkan peluang menjanjikan dalam membantu individu dan keluarga melindungi masa depan mereka. Meskipun proses menjadi agen asuransi tidaklah mudah, peluang karier yang stabil dan kesempatan untuk memberikan kontribusi positif kepada orang lain membuatnya layak untuk dikejar.

Agen asuransi tidak hanya menjual produk, tetapi juga memberikan penjelasan mendalam tentang produk, memberikan rekomendasi yang sesuai, dan memberikan layanan purnajual kepada nasabah. Dengan memahami persyaratan, mengikuti pelatihan, dan mengasah kemampuan komunikasi serta pengetahuan produk, seseorang dapat merintis karier sebagai agen asuransi yang profesional dan dapat diandalkan.

Anda pun harus memilih perusahaan asuransi yang kredibel dan memberikan kesejahteraan kepada tenaga pemasarnya. Daftarkan diri Anda sebagai Tenaga Pemasar atau Agen Prudential dan tingkatkan karier Anda di bidang ini. Hubungi kami segera untuk informasi lebih lanjut mengenai karier tenaga pemasar di Prudential!