Seseorang Sedang Impulsive Buying Belanja Online

Impulsive Buying: Mengatasi Godaan Belanja saat Bulan Puasa

Godaan yang muncul selama bulan puasa Ramadan bukanlah sekadar makan dan minum. Ada juga godaan impulsive buying atau belanja secara berlebihan yang muncul karena melihat produk menarik atau harga miring. Impulsive buying adalah godaan yang harus dihindari sekuat tenaga karena bisa memengaruhi kesehatan keuangan Anda.

Lantas, apakah yang dimaksud impulsive buying itu? Bagaimana cara mengatasi perilaku ini supaya kantung tetap aman? Yuk, cari tahu jawabannya melalui berikut ini.

Mengenal Impulsive Buying

Apa itu impulsive buying serta faktor yang menjadi pemicunya? Berikut penjelasan mengenai impulsive buying.

Definisi Impulsive Buying

Impulsive buying adalah dorongan untuk membeli barang tanpa disertai perencanaan sebelumnya. Perilaku ini terjadi secara spontan ketika orang merasakan harus membeli produk incarannya sesegera mungkin. Impulsive buying juga terjadi ketika Anda membeli produk dalam jumlah banyak tanpa melalui pertimbangan dan tanpa pikir panjang.

Intinya, impulsive buying terjadi karena didorong keinginan daripada logika. Barang yang dibeli pun bukan merupakan bagian dari kebutuhan yang penting. Impulsive buying memiliki dampak negatif yang harus dihindari karena bisa mengancam kelangsungan finansial dalam jangka panjang.

Baca Juga: Cara Investasi dengan Modal Kecil

Bangun Perencanaan Keuangan Lebih Bijak 

Cek di Sini

Faktor-faktor yang Memicu Impulsive Buying

Berikut beberapa faktor yang bisa mendorong seseorang untuk impulsive buying:

  • Kepribadian seseorang, seperti merasa gengsi atau Fear of Missing Out (FOMO) jika tidak segera membeli barang yang sedang populer. Mereka sengaja membeli barang tersebut, padahal tidak diperlukan, hanya untuk meningkatkan citra diri.

  • Strategi pemasaran dari penjual dalam bentuk potongan harga (diskon), cashback, hadiah menarik, bundling produk dengan harga hemat, dan berbagai strategi promosi lainnya yang bisa menarik minat pembeli.

  • Produk yang dikemas dengan tampilan dan desain yang menarik atau produk yang tersedia dalam jumlah terbatas.

  • Faktor geografis dan budaya. Contohnya, masyarakat dengan budaya individualis cenderung melakukan impulsive buying daripada masyarakat yang hidup secara kolektif. Mereka lebih memilih untuk berbelanja karena tidak ingin merepotkan orang lain dengan cara meminjam barangnya.


Baca juga: Mau investasi emas ketahui terlebih dahulu tips berikut ini
 

 

Dampak Impulsive Buying saat Bulan Puasa

Godaan impulsive buying juga perlu dihindari selama bulan puasa karena mengakibatkan dua hal berikut ini.

1. Pengeluaran yang Tidak Terencana

Orang yang memiliki kebiasaan impulsive buying tidak membeli barang berdasarkan daftar belanja yang sudah direncanakannya. Akibatnya, muncullah pengeluaran yang tidak terduga dari membeli barang-barang yang belum tentu dibutuhkan. Jumlah tagihan kartu kredit atau cicilan pun kemungkinan dapat bertambah hanya demi memenuhi keinginan tersebut.

2. Kurangnya Persiapan untuk Hari Raya Idul Fitri

Kebutuhan Lebaran tidaklah sedikit, mulai dari baju baru, bahan makanan, hadiah untuk diberikan kepada orang terkasih, hingga tiket transportasi untuk mudik. Berbelanja secara berlebihan selama bulan puasa bisa membuat seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan perayaan Idulfitri. Dana yang seharusnya digunakan untuk membeli kebutuhan Lebaran, malah dialihfungsikan untuk membeli barang yang belum tentu bermanfaat.

Baca Juga: Berikut Cara Mengatur Keuangan untuk Para Keluarga Muda

Cara Mengatasi Impulsive Buying saat Bulan Puasa

Dorongan belanja secara berlebihan atau impulsive buying masih bisa diatasi. Bagaimana caranya? Lakukan saja tiga langkah praktis dan sederhana di bawah ini.

1. Membuat Rencana Belanja

Rencana belanja ternyata membantu Anda dalam memikirkan secara logis mengenai kebutuhan dan urgensi terhadap produk yang diincar. Buatlah rencana belanja berisi produk yang benar-benar dibutuhkan selama bulan puasa. Urutkan setiap barang dalam rencana belanja berdasarkan skala prioritasnya supaya Anda bisa mendahulukan untuk membeli barang yang penting.

2. Membatasi Penggunaan Uang Tunai

Kebiasaan memegang dana tunai di dompet bisa memicu Anda untuk melakukan impulsive buying. Batasilah penggunaannya hanya untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan.

3. Menjauhi Toko dan Iklan yang Memancing Godaan

Godaan impulsive buying lebih sering muncul ketika melihat promosi yang menarik. Hindari segala bentuk godaan tersebut supaya Anda tidak berbelanja secara berlebihan. Alihkan fokus Anda pada kegiatan atau aktivitas untuk meningkatkan kualitas ibadah puasa Anda.

Baca juga artikel ini: Cara Mengatur Pengeluaran dengan Bijak