Financial Planner

Financial Planner: Pengertian, Tugas dan Sertifikasi yang Dimilikinya

Sudah banyak warga Indonesia yang memiliki kesadaran terhadap literasi keuangan. Hal ini dibuktikan dalam survei nasional mengenai literasi dan inklusi keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diterbitkan di website-nya. Survei tersebut menampilkan peningkatan literasi keuangan yang awalnya hanya 21,84% pada tahun 2013 naik menjadi 49,68% pada tahun 2022.

Financial planner bekerja dengan cara membantu klien mewujudkan tujuan keuangan mereka. Salah satu tujuan keuangan yang ingin dicapai banyak orang adalah financial freedom. Lebih lanjut mengenai financial freedom bisa dibaca di artikel ini: Strategi Financial Freedom: Langkah-langkah Menuju Kemandirian Keuangan di Masa Muda.

Apa Itu Financial Planner?

Sebelum membahas lebih lanjut tentang tugas dan sertifikasi yang harus dimiliki oleh seorang financial planner, mari kita bahas terlebih dahulu apa itu financial planner.

Financial planner adalah seseorang yang ahli di bidang keuangan dan memiliki pengetahuan mendalam tentang berbagai instrumen keuangan serta strategi perencanaan keuangan. Tugas financial planner yang utama adalah memberikan layanan konsultasi kepada kliennya untuk membantu mengelola dan mengoptimalkan aspek keuangan mereka. Financial planner bukan sekadar memberikan saran, tetapi juga merancang rencana keuangan yang komprehensif sesuai dengan kebutuhan dan tujuan klien.

Financial planner memegang peran penting, terutama dalam dunia keuangan yang kompleks dan berubah-ubah. Mereka membantu klien dan keluarganya untuk menghadapi tantangan finansial, mengamankan masa depan keuangan, dan mencapai impian finansial mereka. Dengan memahami kebutuhan setiap klien, financial planner memberikan solusi yang disesuaikan dan membantu klien meraih stabilitas dan keberlanjutan dalam kehidupan keuangan mereka.

Baca juga: Kesalahan dan Tipsnya dalam Mengelola Gaji Pertama

Tugas Financial Planner

Financial planner memiliki peran penting dalam membimbing kliennya menuju tujuan keuangan mereka. Berikut adalah beberapa tugas yang harus dilakukan oleh financial planner:

1. Analisis Kebutuhan Keuangan

Financial planner memulai pekerjaannya dengan memahami kebutuhan keuangan klien secara mendalam. Prosesnya melibatkan analisis terhadap pendapatan dan pengeluaran serta pemahaman yang baik tentang tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai oleh klien. Analisis ini menjadi dasar bagi semua rekomendasi dan rencana keuangan yang akan disusun oleh financial planner.

2. Perencanaan Keuangan

Setelah memahami kebutuhan dan tujuan keuangan klien, financial planner harus merancang rencana keuangan yang komprehensif. Rencana ini mencakup strategi untuk mengelola utang, mengatur anggaran, dan mengalokasikan dana secara efisien untuk mencapai tujuan keuangan klien. Rencana keuangan harus dibuat dengan fleksibel untuk mengakomodasi perubahan situasi finansial klien.

3. Penyusunan Rencana Investasi

Financial planner memiliki tugas untuk membantu klien dalam memilih jenis investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risikonya. Langkah melibatkan analisis mendalam terhadap berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, dan properti. Setelah memilih investasi yang tepat, financial planner harus menyusun rencana investasi yang mencakup alokasi aset dan strategi diversifikasi untuk mengoptimalkan potensi keuntungan dan mengelola risiko.

4. Pemilihan Produk Keuangan yang Tepat

Financial planner juga memiliki tanggung jawab membimbing kliennya dalam memilih produk keuangan yang sesuai. Mereka membantu klien memahami berbagai jenis asuransi, reksa dana, dan instrumen investasi lainnya. Financial planner harus memberikan penjelasan yang lengkap dan membimbing klien dalam memilih produk yang memenuhi kebutuhan dan tujuan keuangan mereka.

5. Pemantauan dan Evaluasi

Tugas seorang financial planner tidak berakhir setelah perencanaan dan investasi dilakukan. Mereka harus memantau dan mengevaluasi performa rencana keuangan dan investasi klien secara teratur. Dalam tugas ini, financial planner melakukan analisis kinerja investasi, peninjauan ulang tujuan keuangan, dan penyesuaian rencana jika ada perubahan dalam situasi klien atau kondisi pasar. Dengan melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala, financial planner dapat memastikan bahwa klien tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan keuangan mereka.

Baca juga: Keamanan Finansial: Langkah-langkah Menuju Kesejahteraan Keuangan

Tipe Financial Planner

Menurut Nerdwallet, sebuah perusahaan finansial di Amerika, terdapat tiga jenis perencana keuangan yang dapat kamu pilih sesuai dengan kebutuhan. Jenis-jenis perencana keuangan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Robo-advisors

Jika kamu ingin membuat perencanaan keuangan yang simpel, kamu dapat menggunakan robo-advisor. Robo-advisor adalah perencana keuangan yang dikelola secara otomatis menggunakan algoritma komputer. Perencanaan akan disesuaikan dengan tujuan keuangan yang kamu masukkan. Umumnya, biaya yang dibutuhkan untuk robo-advisor lebih rendah daripada jenis perencana keuangan lainnya.

2. In-person financial planner

Jenis perencana keuangan berikutnya adalah in-person financial planners. Kamu dapat memilih jenis perencana keuangan ini jika kamu membutuhkan perencanaan keuangan yang lebih kompleks atau untuk jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini dikarenakan In-person financial planners dapat memberikan perencanaan yang lebih sesuai dengan situasi yang sebenarnya.

3. Online financial planning service

Layanan perencanaan keuangan online merupakan kombinasi antara perencana keuangan robot dan manusia. Kamu akan menerima perencanaan keuangan yang dibuat oleh algoritma komputer. Namun, kamu juga dapat berkonsultasi dengan seorang perencana keuangan melalui telepon, email, atau video call.

Sertifikasi Financial Planner yang Harus Dimiliki

Untuk menjadi financial planner, tentunya ada sertifikasi yang harus dimiliki. Sertifikasi financial planner dikeluarkan oleh institusi sertifikasi keuangan di Indonesia.

Sertifikasi Keuangan yang Dibutuhkan

Seorang financial planner harus memperoleh sertifikasi seperti Certified Financial Planner (CFP) atau Registered Financial Planner (RFP) agar diakui secara resmi sebagai ahli keuangan. Sertifikasi ini menandakan bahwa financial planner tersebut telah melewati serangkaian ujian dan memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai aspek keuangan, investasi, perencanaan pajak, dan etika bisnis.

Keuntungan Memiliki Sertifikasi

Memiliki sertifikasi financial planner memberikan banyak keuntungan. Pertama, sertifikasi menunjukkan bahwa seorang financial planner profesional telah memenuhi standar tinggi dalam bidang keuangan dan investasi. Klien cenderung lebih percaya pada financial planner yang memiliki sertifikasi resmi karena mereka tahu bahwa mereka berurusan dengan seorang ahli.

Kedua, sertifikasi ini meningkatkan reputasi seorang financial planner di industri pekerjaannya. Kredibilitas yang datang dengan sertifikasi dapat membantu membangun hubungan jangka panjang dengan klien dan membuka pintu untuk peluang bisnis baru.

Institusi Sertifikasi Keuangan yang Terkemuka

Di Indonesia, terdapat beberapa institusi sertifikasi keuangan terkemuka yang memberikan sertifikasi kepada financial planner. Salah satunya adalah Financial Planning Standards Board Indonesia (FPSB Indonesia), yang merupakan lembaga yang mengeluarkan sertifikasi CFP di Indonesia. Selain itu, Ikatan Ahli Perencana Keuangan Indonesia (IAPI) juga merupakan lembaga yang memberikan sertifikasi RFP kepada para profesional di bidang perencanaan keuangan.

Baca Juga: Strategi Belanja di Online Shop Agar Keuangan Tetap Aman Terjaga

Manfaat Menggunakan Jasa Financial Planner

Menggunakan jasa seorang financial planner dapat memberikan beberapa manfaat bagi klien. Berikut adalah beberapa manfaat menggunakan jasa financial planner:

1. Memiliki Rencana Keuangan yang Jelas dan Terukur

Dengan bantuan financial planner, klien dapat mengembangkan rencana keuangan yang terperinci dan terukur. Rencana ini mencakup strategi perencanaan keuangan, alokasi dana, dan pengaturan anggaran yang sesuai dengan tujuan keuangan klien. Rencana yang terstruktur membantu klien untuk memiliki visi yang jelas tentang cara mencapai tujuan keuangan mereka.

2. Mampu Mengelola Risiko Keuangan dengan Lebih Baik

Financial planner memiliki pengetahuan mendalam tentang risiko keuangan, baik dalam investasi maupun asuransi. Dengan bimbingan mereka, klien dapat mengelola risiko investasi dengan bijaksana serta memahami potensi keuntungan dan kerugian dari setiap keputusan investasi. Mereka juga membantu klien memilih jenis asuransi yang sesuai untuk melindungi diri mereka dan keluarga dari risiko finansial yang tak terduga.

3. Memiliki Investasi yang Lebih Optimal

Financial planner membantu klien memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Dengan pengetahuan mendalam tentang pasar uang, mereka dapat merancang portofolio investasi yang beragam dan seimbang. Hal ini membantu klien mengoptimalkan potensi keuntungan investasi mereka sambil mengurangi risiko sebanyak mungkin.

4. Memiliki Perlindungan Asuransi yang Tepat

Financial planner membimbing klien dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan memahami secara mendalam kondisi finansial klien, financial planner dapat merekomendasikan jenis asuransi yang memberikan perlindungan yang optimal, baik itu asuransi jiwa, kesehatan, atau asuransi properti. Dengan demikian, klien mendapatkan perlindungan yang memadai tanpa membayar premi yang berlebihan.

Financial planner merencanakan keuangan berdasarkan piramida keuangan yang sesuai dengan kondisi finansial klien. Apa itu piramida keuangan? Anda bisa menemukan informasi lengkapnya di artikel ini: Piramida Perencanaan Keuangan untuk Atur Finansial.

Baca juga: Permudah Keuanganmu dengan Piramida Perencanaan Keuangan Ini, Yuk!

5. Mengendalikan Sifat Konsumtif

Menggunakan jasa financial planner akan membantu kamu dalam mencapai tujuan keuangan, sehingga dapat membantu kamu menunda keinginan untuk menghabiskan uang secara tidak perlu atau untuk hal-hal yang kurang penting.

6. Mengetahui Cara Bersikap Terhadap Kondisi Pasar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dengan bantuan perencana keuangan, kamu dapat memperoleh pemahaman tentang kondisi pasar dan keadaan ekonomi saat ini. Misalnya, kamu dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan investasi.

Dalam dunia keuangan dan investasi, financial planner dibutuhkan untuk membantu klien mencapai tujuan keuangan mereka. Agar bisa bekerja dengan baik, seorang financial planner harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh institusi sertifikasi keuangan yang terkemuka. Mereka menjalankan beberapa tugas, seperti analisis kebutuhan keuangan, perencanaan keuangan, penyusunan rencana investasi, pemilihan produk keuangan yang tepat, serta pemantauan dan evaluasi. Menggunakan jasa financial planner dapat memberikan beberapa manfaat bagi klien, seperti rencana keuangan yang jelas dan terukur, lebih baik dalam mengelola risiko keuangan, memiliki investasi yang optimal, dan memiliki perlindungan asuransi yang tepat.

Dalam pemilihan produk asuransi, tenaga pemasar atau financial planner di Prudential juga siap membantu Anda. Asuransi merupakan instrumen keuangan yang penting karena memberikan manfaat perlindungan finansial. Kami siap membantu dalam memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga, termasuk Asuransi Kesehatan. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai produk Asuransi di Prudential!