wanita sedang melihat informasi

Permudah Keuanganmu dengan Piramida Perencanaan Keuangan Ini, Yuk!

Ketika sudah punya penghasilan sendiri, Anda juga harus mulai membuat rancangan keuangan agar finansial terorganisir dengan baik. Salah satu metode yang bisa mempermudah hal tersebut adalah piramida perencanaan keuangan. Teknik ini bisa digunakan oleh siapa pun; baik bagi Anda yang first jobber, pekerja lajang, keluarga muda, maupun keluarga dengan anak.

Piramida perencanaan keuangan ini cocok digunakan oleh siapa saja karena sejalan dengan tujuan yang dimiliki oleh masing-masing individu dan keluarga di masa depan, yakni kebutuhan perencanaan keuangan yang matang. Nah, piramida keuangan tentunya bisa bantu Anda untuk mencapai tujuan tersebut. 

Singkatnya, piramida perencanaan keuangan adalah rumusan prioritas rencana keuangan Anda. Penentuan skala prioritas ini didasarkan pada kebutuhan dan gaya hidup Anda dengan mempertimbangkan ketidakpastian di masa depan.

Bentuk piramida perencanaan keuangan dibuat dengan konsep bangunan kokoh yang semakin mengerucut ke atas. Sama halnya dengan piramida  , piramida perencanaan keuangan ini harus dimulai dari dasar yang kokoh, lalu perlahan-lahan semakin naik mengerucut ke atas. Artinya, Anda harus memenuhi semua kebutuhan dasar dahulu sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.

Dengan membuat piramida keuangan, Anda bisa mengatur hal apa saja yang menjadi kebutuhan mendesak dan tidak. Bila Anda mematuhi perencanaan Anda sendiri, maka arus keuangan Anda akan lebih teratur. Itulah sebabnya piramida keuangan juga dikenal sebagai metode untuk financial planning. Meski tidak diajarkan dalam pendidikan formal, financial planning penting Anda kuasai sedari dini demi kehidupan yang lebih baik.

Komponen Piramida Perencanaan Keuangan

Pada dasarnya, komponen piramida perencanaan keuangan harus dimulai dari pondasi yang kokoh di bawah. Pastikan dulu Anda membangun pondasi yang kuat dan memulainya dari pengelolaan cash flow yang positif. Jika dasarnya sudah kuat, Anda bisa lanjut menyusun bagian berikutnya, yakni seperti berikut.

●       Pengelolaan  

Cash flow adalah arus pemasukan dan pengeluaran keuangan Anda. Untuk membuat cash flow yang positif, Anda harus punya pemasukan yang lebih besar daripada pengeluaran. Selain itu, Anda juga bisa membuat pengeluaran biaya sehari-hari secara detail agar dapat meminimalisir hutang dan menjaga arus kas keuangan Anda menjadi lebih stabil. Jangan sampai besar pasak daripada tiang, ya!

●       Dana darurat

Di atas pengelolaan cash flow, Anda harus menyiapkan dana darurat, yaitu dana khusus untuk kebutuhan-kebutuhan dalam kondisi darurat. Misalnya seperti sakit, kecelakaan, PHK, atau  laptop untuk kerja tiba-tiba rusak dan harus beli yang baru.

Menyiapkan dana darurat juga dapat dilakukan dengan cara menambah jumlah tabungan yang kamu miliki. Selain itu, ada cara lain yang menawarkan proteksi secara menyeluruh, yaitu Anda bisa percayakan perlindungan atas risiko keuangan dengan  . Anda bisa menyesuaikan manfaat dari produk asuransi dengan kebutuhan dan rencana Anda.

●       Kebutuhan keuangan lainnya

Berikutnya, pertimbangkan berbagai kebutuhan lain yang harus Anda penuhi. Bagian ini akan berbeda-beda, tergantung kondisi hidup Anda saat ini. Misalnya, jika sudah berkeluarga, maka Anda berkewajiban menanggung kebutuhan keluarga. Selain itu, Anda juga perlu memperhatikan rencana-rencana yang telah Anda susun di masa depan.

Selain itu, apabila Anda sudah memiliki buah hati, maka kebutuhan keuangan lainnya dapat digunakan sebagai dana pendidikan anak. Anda juga dapat menargetkan jenjang pendidikan sang buah hati, misalnya, kebutuhan dana pendidikan hingga kuliah. Pastinya Anda harus menyesuaikan dengan target yang dimiliki. 

Hal penting lainnya yang sering diabaikan adalah memiliki investasi dalam perencanaan keuangan. Memiliki investasi akan mempermudah tercapainya tujuan finansial yang Anda miliki. Selain itu, investasi juga dapat memberikan Anda kesempatan untuk memiliki penghasilan tambahan.

●       Dana pensiun

Di atas dana darurat, persiapkanlah dana pensiun yang bisa menopang kehidupan Anda selepas berhenti bekerja di masa tua nanti. Dana pensiun ini cukup penting karena usia produktif akan terasa begitu cepat berlalu.


Selama usia produktif, kemungkinan Anda cenderung fokus mengumpulkan uang dan memakainya. Tanpa terasa, waktu pensiun sudah di depan mata. Jika ini terjadi tanpa menyiapkan dana pensiun yang cukup, Anda akan pontang-panting memenuhi kebutuhan tanpa tahu bisa dapat uang dari mana.

●       Warisan

Di puncak piramida, tempatkan dana untuk warisan adalah hal yang tepat. Warisan harus bersifat tidak mendesak dan di luar kebutuhan diri Anda. Jangan lupa, warisan juga hanya boleh Anda berikan jika memang ada sisa kekayaan yang benar-benar tidak terpakai. Persiapkan juga pembagian yang adil jika hak waris Anda terdiri dari beberapa orang.

Selain warisan, hibah juga menjadi salah satu pilihan yang dapat Anda lakukan. Hal ini juga dapat dilakukan apabila memiliki keuangan yang dinilai tidak terpakai. Anda juga bisa mengalokasikan perencanaan keuangan untuk kelanjutan hidup keluarga dan bisnis agar lebih terarah, meskipun diri Anda sudah meninggal dunia.

Dengan bantuan piramida tersebut, perencanaan keuangan pribadi Anda maupun keluarga akan lebih tertata rapi dan sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai. Anda harus selalu memperhatikan juga stage keuangan, ketika keuangan Anda sudah stabil, maka Anda dianjurkan untuk mempersiapkan stage dana darurat.

Di samping itu, penting juga bagi Anda untuk memberikan perlindungan terhadap rencana keuangan tersebut lewat produk asuransi.

Asuransi punya peran yang cukup penting dalam melindungi berbagai hal yang berharga dalam hidup Anda. Untuk mendapatkan informasi seputar literasi keuangan dan asuransi yang lebih lengkap, Anda bisa cek laman PahamiBareng by Prudential Indonesia. Dengan berbagai insights yang ada di PahamiBareng by Prudential Indonesia, wawasan Anda akan bertambah dan tentunya bisa bermanfaat untuk mengelola perencanaan keuangan Anda. Yuk, cek lamannya sekarang juga!

Baca juga: Berikut Cara Mengatur Keuangan untuk Para Keluarga Muda