Wanita belajar mengelola gaji pertama

Kesalahan dan Tipsnya dalam Mengelola Gaji Pertama

Momen saat menerima gaji pertama tentunya tidak akan terlupakan. Jerih payah setelah mencari kerja, diterima, hingga akhirnya mendapatkan bayaran setelah satu bulan bekerja dapat terbayarkan. Di momen membahagiakan dan membanggakan ini, langkah awal yang Anda tempuh dalam mengelola gaji pertama akan sangat menentukan masa depan loh!

Pasalnya, ketika sudah bekerja, maka tanggung jawab Anda terhadap berbagai hal terutama soal keuangan mulai berubah. Urusan dalam mengelola dan mengatur keuangan sendiri perlahan akan menjadi tanggung jawab Anda sepenuhnya, terlebih setelah menerima gaji pertama.

Mengapa Kelola Gaji Pertama Penting?

Seperti yang sudah disampaikan di atas, cara Anda mengelola gaji pertama akan sangat menentukan bagaimana hidup Anda ke depannya. Jika sejak pertama Anda sudah mampu mengelola uang tersebut dengan baik, maka ke depannya kemungkinan akan seperti itu juga. Begitu pun sebaliknya. Maka dari itu, sangat penting untuk mengetahui Langkah tepat apa saja yang perlu dilakukan ketika mendapatkan gaji pertama.

Baca jugaKeamanan Finansial: Langkah-langkah Menuju Kesejahteraan Keuangan | Prudential Indonesia

3 Kesalahan yang Biasa Dilakukan Fresh Graduate Saat Dapat Gaji Pertama

1. Mengutamakan Keinginan daripada Kebutuhan

Sebagai fresh graduate yang akhirnya memiliki penghasilan sendiri dan lepas dari tanggungan orang tua, tidak heran ada rasa bangga serta kepuasan tersendiri. Bisa bebas membeli apa pun karena akhirnya memiliki uang sendiri. Hal ini yang kemudian memicu timbulnya perilaku konsumtif, hingga tak jarang banyak yang mengutamakan keinginan dibandingkan kebutuhan.

Apalagi dengan kemudahan berbelanja saat ini, jika ingin sesuatu tidak perlu kemana-mana. Hanya perlu buka aplikasi e-commerce, beli, lalu tunggu barangnya diantarkan ke rumah dalam beberapa hari. Selalu ingat, jangan terlalu terlena dengan kemudahan berbelanja saat ini hingga mengabaikan prioritas pengeluaran anda.

2. Memaksakan Diri untuk Traktir Orang Terdekat

Sesungguhnya tidak ada yang salah dengan keinginan untuk mentraktir orang terdekat seperti sahabat, pacar, atau bahkan orang tua ketika mendapatkan gaji pertama. Tentunya ada rasa bangga tersendiri dan hasrat untuk merayakan momen tersebut bersama orang-orang yang telah berjasa membantu.

Meskipun begitu, keinginan ini harus dibarengi dengan pemikiran yang logis dan realistis. Pun jika orang-orang terdekat yang meminta untuk ditraktir, jangan biarkan rasa gengsi Anda menutupi logika sendiri. Jangan sampai malah mentraktir mereka dengan sesuatu yang melebihi kemampuan finansial Anda.

3. Niat Menabung yang Hanya Berakhir Jadi Wacana

Generasi muda terutama Gen Z mengenal yang namanya istilah FOMO, singkatan dari Fear Of Missing Out. FOMO sendiri adalah ketika seseorang merasa takut atau khawatir akan ‘tertinggal’ jika tidak ikut melakukan hal yang sedang tren dan banyak dilakukan orang pada waktu tertentu.

Fenomena ini tentu saja juga menyebar di kalangan fresh graduate yang kini mayoritas adalah Gen Z. Hal inilah yang kemudian mempengaruhi pengeluaran dan gaya hidup mereka, hingga akhirnya niat menabung hanya menjadi sekadar wacana. Jangan biarkan FOMO mengendalikan pengeluaran Anda, dan mulailah menabung. Tidak perlu langsung banyak, yang penting konsisten.

Baca jugaMengatasi Gaya Hidup Konsumtif dan Bijak Mengelola Keuangan | Prudential Indonesia

Tips Budgeting Gaji Pertama

1. Membuat Financial Planner Bulanan

Setelah menerima gaji pertama, segera buatlah financial planner untuk satu bulan ke depan. Hal ini akan sangat berguna agar gaji yang Anda terima dapat teralokasikan dengan efektif. Otoritas Jasa Keuangan mengungkapkan bahwa dengan merencanakan keuangan, seseorang dapat memahami bagaimana dampak dari setiap keputusannya terhadap kondisi keuangannya, baik jangka pendek maupun panjang. Hal ini kemudian dapat membuat seseorang lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan karena merasa kondisinya sudah lebih aman.  

2. Menyusun Persentase Alokasi Gaji

Langkah kedua yang bisa Anda lakukan dengan gaji pertama adalah dengan menyusun persentase untuk pembagian atau alokasi penghasilan pertama dengan menggunakan metode budgeting 50/30/20. Tidak begitu rumit, Anda hanya perlu mengalokasikan gaji Anda dengan pembagian 50% untuk kebutuhan primer, 30% untuk kebutuhan sekunder dan tersier, serta sisa 20% untuk ditabung.

Menurut Forbes, metode 50/30/20 ini dapat menjadi cara yang mudah untuk membantu Anda memulai budgeting. Dengan menggunakan metode seperti ini, maka Anda bisa memenuhi kebutuhan serta keinginan, sembari tetap menabung.

3. Membuat Dana Darurat

Pada metode budgeting 50/30/20, di alokasi 20% sebenarnya Anda juga menyisihkan gaji sesuai dengan jumlah yang Anda tentukan sendiri untuk tabungan dan dana darurat. Ketika sudah menerima gaji pertama, segera sisihkan dan sebaiknya jangan ditunda-tunda, apalagi menunggu sampai gaji sudah banyak terpakai hingga sisanya yang akan ditabung.

Cara ini berguna loh untuk mengurangi pengeluaran yang tidak begitu penting. Hal ini juga akan membuat Anda selalu memiliki simpanan untuk kebutuhan atau pengeluaran tidak terduga di masa mendatang. Maka, jangan lupa pula membiasakan diri untuk menabung agar selangkah lebih baik menuju keamanan finansial dan terhindar dari penyesalan.

4. Membedakan Kebutuhan dan Keinginan

Tidak jarang banyak orang yang cukup sulit membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Seringkali hal-hal yang sebenarnya adalah keinginan, justru dianggap sebagai kebutuhan. Jika kerap diabaikan, hal ini tentunya dapat berisiko negatif karena pengeluaran menjadi tidak terkontrol. Maka dari itu, penting untuk Anda dapat membedakan kebutuhan dan keinginan, terlebih sebagai seorang fresh graduate yang baru merasakan gaji pertama, agar tidak salah langkah.   

Anda bisa mencoba memilah antara kebutuhan dan keinginan dengan mendata terlebih dahulu apa saja barang yang ingin dibeli. Setelah itu, perhatikan urgensi dari setiap barang tersebut. Pertimbangkan bagaimana jika barang itu tidak dibeli, apakah akan berisiko negatif atau tidak apa-apa. Jika sudah seperti itu, Anda bisa lebih mudah untuk membedakan kebutuhan dan keinginan, serta mengontrol pengeluaran. Secara garis besar, Anda dapat memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan melalui tabel berikut.

Kebutuhan:

  • Diperlukan oleh seseorang karena faktor untuk memenuhi kebutuhan hidup
  • Mengikat dan mendesak, tidak bisa ditunda
  • Berkaitan dengan manfaat dan fungsi
  • Dapat mengakibatkan aktivitas harian dan kehidupan terganggu jika tidak dipenuhi
  • Contoh: Belanja untuk kebutuhan makan dan minum; Biaya transportasi; Biaya tempat tinggal, listrik, air, dan gas

 

Keinginan

  • Dianggap diperlukan oleh seseorang karena faktor dan pengaruh lingkungan serta kepentingan tertentu

  • Fleksibel, bisa ditunda

  • Aktivitas harian dan kehidupan masih dapat berlangsung dengan baik jika tidak dipenuhi

  • Contoh: Rutinitas nongkrong bersama kawan; Membeli handphone model ter-update; Berlangganan aplikasi musik atau film

     

 

5. Membuat Laporan Keuangan Harian

Membuat laporan keuangan harian dapat menjadi bahan evaluasi pengeluaran Anda setiap harinya. Jika merasa pengeluaran hari ini terlalu berlebihan, maka Anda bisa antisipasi agar esok hari tidak akan seperti itu lagi. Anda dapat membuat laporannya setiap selesai beraktivitas seharian penuh, atau setiap sudah membeli dan membayar sesuatu.

Agar proses mencatat pengeluarannya lebih mudah, Anda bisa melihat dari riwayat mutasi mobile banking atau digital wallet milik Anda, atau bahkan struk belanja di hari itu untuk merekap dan membuat laporan keuangan harian. Laporan yang Anda buat pun tidak perlu rumit, cukup sederhana saja, yang penting mudah dimengerti oleh Anda sendiri.

Baca jugaCara Mengelola Pengeluaran untuk Meraih Keseimbangan Keuangan | Prudential Indonesia

5 Hal yang Bisa Dilakukan Setelah Dapat Gaji Pertama

1. Membuat Tabungan

 Selalu utamakan menabung, ya! Setelah menerima gaji pertama, jangan lupa untuk segera membuat tabungan dan menyisihkan sedikit uang Anda. Hal ini akan sangat berguna untuk Anda dalam jangka panjang, karena akan selalu memiliki simpanan untuk kondisi yang tidak terduga. Menurut Kementerian Keuangan, menabung bermanfaat untuk membuat kita menjadi disiplin, mandiri, hemat, dan lebih bisa menghargai serta mengatur keuangan.

2. Mulai Investasi

Anda bisa loh mencoba berinvestasi setelah mendapatkan gaji pertama dengan menyisihkannya sedikit. Bisa mulai dari investasi dengan risiko rendah seperti reksadana, atau investasi risiko tinggi seperti saham.

Satu hal yang harus diingat, jangan pernah lupa untuk konsultasi dengan ahlinya atau orang-orang sekitarmu yang paham soal ini. Menyisihkan penghasilan pertama Anda untuk investasi dapat berguna agar menghindari pengeluaran yang tidak terlalu penting, dan kelak dapat membuat Anda memiliki passive income. Untuk mengetahui lebih lanjut soal investasi dengan modal yang tidak terlalu banyak, bacalah Cara Investasi dengan Modal Kecil.

3. Mendapatkan Asuransi

Anda juga bisa menggunakan gaji pertama untuk mendapatkan asuransi. Memiliki asuransi sangat berguna loh agar Anda terproteksi, dan akan jauh lebih baik jika sudah mendapatkannya sejak muda. Dengan begitu tandanya Anda sudah selangkah lebih maju dalam melindungi diri sendiri dari kondisi-kondisi yang tidak terduga. Untuk memahami lebih lanjut perihal asuransi bacalah Mengenal Asuransi: Tujuan, Manfaat dan Fungsinya

4. Self-Reward atau Memberikan Hadiah untuk Diri Sendiri

Setelah lelah mencari kerja lalu akhirnya mendapatkan kerja hingga menerima gaji pertama, apresiasilah diri Anda sendiri dengan self-reward! Bisa dengan membeli suatu barang yang sudah Anda idam-idamkan sejak lama, atau pergi ke suatu tempat yang Anda ingin kunjungi. Self-reward seperti ini merupakan salah satu bentuk Anda untuk menghargai usaha diri sendiri karena sudah berhasil sampai pada tahap tersebut.

5. Traktir Orang Tua atau Sahabat

Menerima gaji pertama merupakan momen yang sangat membahagiakan dan membanggakan. Tentunya akan semakin menyenangkan jika bisa merayakan momen tersebut bersama orang tua dan sahabat, atau bahkan pasangan Anda. Mentraktir mereka dan makan bersama-sama bisa menjadi pilihan yang tepat. Hanya, jangan lupa untuk mentraktir sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Jangan memaksakan diri untuk mentraktir sesuatu yang diluar jangkauan finansial Anda.

Keputusan-keputusan yang Anda pilih dalam mengelola gaji pertama begitu krusial. Maka dari itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu mengelola keuangan dengan bijak, berpikir dua kali sebelum menggunakan uang, hingga jangan ragu untuk konsultasi dengan orang-orang yang ahli soal keuangan agar langkah Anda tidak akan salah. Lakukan tips dan hindari kesalahan-kesalahan umum di atas agar uang Anda terkelola dengan baik serta kondisi finansial jauh lebih aman.

Baca jugaCara Menghitung Dana Darurat: Langkah-langkah Praktis untuk Persiapan Keuangan di Usia Muda dan Saat Berkeluarga | Prudential Indonesia