inflasi medis

Memahami Sebab Biaya Medis Membengkak dan Bagaimana Cara Mensikapinya

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini menyoroti kenaikan signifikan angka klaim kesehatan yang disampaikan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yakni sebesar 24,9% pada 2023. Untuk pertama kalinya, angka tersebut menunjukkan nilai klaim asuransi kesehatan yang lebih besar dari klaim meninggal dunia, di mana over utilisasi disebut sebagai salah satu penyebabnya. Adapun over utilisasi merupakan kelebihan pembayaran biaya medis, baik dari segi layanan kesehatan maupun aspek pemberian obat-obatan di rumah sakit. Mengutip siaran tertulis OJK pada pertengahan Februari lalu, disebutkan bahwa over utilisasi dapat memicu biaya-biaya medis tambahan yang dibebankan pada asuransi kesehatan, sehingga pada akhirnya membuat nilai klaim membengkak.

Menurut laporan Mercer Marsh Benefit (MMB) Health Trends 2024 yang diterbitkan oleh Mercer, salah satu firma konsultasi sumber daya manusia terkemuka dunia, over utilisasi bersama dengan inflasi 13% pada biaya medis di tahun 2023 bisa memicu serangkaian isu keuangan, termasuk penyesuaian biaya-biaya oleh perusahaan asuransi dalam memaksimalkan proteksi kepada nasabah.

Menyadari konsekuensi tersebut, OJK telah berupaya mengatasi over utilisasi dengan revitalisasi ekosistem asuransi kesehatan melalui perjanjian nota kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan. Langkah ini bertujuan mendorong tumbuhnya kontrol memadai atas kualitas layanan medis yang didasarkan pada clinical pathways (standarisasi proses perawatan) dan kualitas pelayanan obat dengan medical efficacy (berdasarkan kompetensi) yang memadai.

Risiko membengkaknya biaya medis tentu menjadi perhatian masyarakat karena dapat mengancam stabilitas keuangan diri sendiri maupun keluarga. Lantas, bagaimana sebagai nasabah mensikapi over utilisasi biaya medis ini? Sebagai nasabah, Anda bisa ikut berperan dalam mengatasi over utilisasi dengan memperhatikan tagihan biaya medis secara detail dan menjalani pola hidup sehat.

Ketika Anda memiliki produk asuransi kesehatan, maka Anda bisa ikut memantau perkembangan di industri kesehatan salah satunya mengapa over utilisasi yang disebutkan di atas bisa terjadi dengan memperhatikan tagihan biaya medis. Mungkin belum banyak nasabah yang ketika berobat memperhatikan tagihan biaya medis secara detail, karena sudah merasa aman di cover oleh perusahaan asuransi. Padahal, sebagai nasabah Anda juga wajib untuk mengetahui rincian biaya medis yang ditagihkan walaupun sudah dibayarkan perusahaan asuransi. Hal ini akan membuat Anda semakin aware bahwa inflasi medis yang terjadi saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan inflasi umum.

Selain itu, dengan memperhatikan tagihan biaya medis secara detail maka Anda bisa melihat perbandingan biaya atau tindakan medis yang bisa berbeda antara satu provider dengan provider lainnya dengan jenis penyakit yang sama. Sebagai nasabah, tentunya Anda harus tahu dan paham jenis tindakan apa yang diberikan, dan apakah memang tindakan tersebut perlu dilakukan atau tidak. Sehingga walaupun sudah di cover oleh asuransi, namun penting untuk tetap mengetahui penggunaan plafon asuransi Anda agar manfaat tetap optimal.

 

Selain memperhatikan biaya medis, Anda bisa mensikapi over utilisasi dengan menjalankan pola hidup sehat, yang menjadi kunci dalam mencegah datangnya berbagai penyakit serta membantu dalam menjaga kestabilan emosional. Pola hidup sehat memang tidak mencegah semua penyakit. Namun, risiko dari sebagian besar penyakit yang saat ini dominan menyebabkan kematian di dunia, seperti sakit jantung dan kanker paru-paru, dapat diminimalkan dengan pola hidup sehat tersebut. Sejumlah penelitian ilmiah bahkan telah menyimpulkan bahwa gaya hidup yang kurang sehat telah berkontribusi signifikan pada penyakit kronis dan kematian dini.

Di sisi lain, menjaga kesehatan tidak hanya soal menghindari penyakit, tetapi juga mencakup upaya untuk memelihara berbagai aspek kehidupan meliputi keandalan fisik, mental, dan juga sosial. Tak kalah penting, adaptasi pola hidup sehat akan menjadi contoh positif yang akan ditiru oleh keluarga, terutama anak-anak.

 

Nah, yang harus dipahami ketika Anda sudah memiliki proteksi asuransi bukan berarti jadi mengabaikan pola hidup sehat. Tapi harus tetap konsisten menjaga pola hidup sehat. Karena ibarat Anda membeli asuransi kendaraan, tentu tidak pernah berharap kendaraan yang Anda gunakan mengalami kecelakaan walaupun sudah dilindungi asuransi. Sama halnya ketika Anda memutuskan untuk membeli produk asuransi kesehatan, bukan berarti ketika Anda tidak pernah mengajukan klaim berarti rugi. Justru artinya Anda sehat dan terlindungi dari penyakit. Dengan konsisten menjalani pola hidup sehat, asuransi kesehatan tetap membantu dalam mewujudkan perencanaan finansial yang sehat bagi masa depan. 

Pepatah menyebutkan “mencegah lebih baik daripada mengobati”. Dengan menyadari pentingnya menjalani kebiasaan atau pola keseharian yang teratur dan sehat serta bermanfaat untuk jasmani dan rohani yang berdampak pada meningkatnya kualitas hidup, maka dapat membantu mencegah datangnya berbagai penyakit kronis dan membantu menjaga kestabilan emosional. Dan didukung dengan proteksi asuransi sedini mungkin, akan menjadi langkah antisipatif bagi seseorang untuk #YakinMelangkah menyambut masa depan dengan lebih tenang.