Dokter memberi konsultasi ke pasien

Apa itu CT Scan? Fungsi dan Cara Kerjanya

Computerized Tomography Scan atau yang sering disebut sebagai CT scan telah mengubah cara tenaga medis dalam mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan. Berdasarkan informasi dari RadiologyInfo.org, CT scan telah dianggap sebagai salah satu dari lima perkembangan medis teratas sepanjang 50 tahun terakhir. Penemu CT scan, Sir Godfrey Hounsfield dari Inggris,  juga mendapatkan Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 1979. Melihat prestasi tersebut, tentu Anda tertarik untuk mengetahui lebih dalam apa itu CT scan.

CT scan merupakan jenis pemeriksaan bagian tubuh yang dilakukan dengan memindai bagian dalam tubuh manusia. Selain CT scan, ada juga metode pemeriksaan lainnya, yaitu X-ray. Salah satu tes kesehatan yang dilakukan dengan X-ray adalah tes mamografi untuk mendeteksi kanker payudara. Lebih lanjut mengenai tes mamografi bisa Anda baca dalam artikel dari Prudential ini: Cara Mendeteksi Kanker Payudara.

Sekarang kita akan fokus membahas seluk-beluk CT scan. Simak penjelasannya sampai selesai.

Apa Itu CT Scan?

CT scan adalah salah satu jenis diagnosis yang menggunakan pencitraan atau imaging. Sama seperti sinar-X, uji ini menunjukkan struktur dalam bagian tubuh. Alih-alih menciptakan gambar 2D, CT scan mengambil puluhan hingga ratusan gambar tubuh. Untuk mendapatkan gambar-gambar ini, mesin CT mengambil gambar X-ray saat berputar di area sekitar tubuh orang yang diperiksa.

Penyedia layanan kesehatan, termasuk rumah sakit, menggunakan CT scan untuk melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat dengan pemeriksaan X-ray. Sebagai contoh, struktur tubuh yang terlihat tumpang tindih ketika dilakukan pemeriksaan X-ray. CT scan menunjukkan detail dari setiap organ tubuh untuk menghasilkan gambar yang lebih jelas dan tepat.

Satu istilah lain untuk CT scan adalah CAT scan. CT merupakan singkatan dari Computerized Tomography scan, sedangkan CAT merupakan singkatan dari Computed Axial Tomography. Kendati demikian, kedua istilah ini menggambarkan uji citra yang sama.

Baca jugaCek Risiko Kanker Payudara Dengan SADARI | Prudential Indonesia

Fungsi CT Scan

CT scan dapat menghasilkan gambar yang detail dari banyak struktur di dalam tubuh, termasuk organ internal, pembuluh darah, dan tulang.  Tingkat akurasi CT scan dalam mendeteksi penyakit juga cukup tinggi. Sebagai contoh, penelitian yang diterbitkan di Journal of Computing Engineering, System and Science pada bulan Januari 2023 menyatakan bahwa hasil pemeriksaan CT scan untuk mendeteksi penyakit Covid-19 mencapai 94,78%.

Biasanya, CT scan digunakan untuk berbagai keperluan di bawah ini:

1. Mendeteksi Penyakit

CT scan pada umumnya digunakan untuk melakukan diagnosis atau deteksi penyakit. Beberapa contoh kondisi yang memerlukan diagnosis menggunakan CT scan adalah:

  • Gangguan otot dan tulang, seperti tumor tulang dan patah tulang.

  • Kanker, penyakit jantung dan paru-paru, strok, serta penyakit hati.

  • Cedera dan pendarahan internal, seperti masalah pada pembuluh darah.

  • Gangguan pada pencernaan seperti radang usus buntu.

  • Batu ginjal.

  • Cedera pada otak dan sumsum tulang belakang.

 

2. Menentukan Lokasi Penyakit

Penggunaan CT scan juga dilakukan untuk menentukan lokasi atau bagian tubuh yang terkena penyakit. Contohnya, CT scan menentukan lokasi, ukuran, dan bentuk tumor sebelum menjalani radioterapi.

Baca juga: Menggali Potensi Artificial Intelligence dalam Diagnosa Penyakit: Contoh Aplikasi di Bidang Kesehatan

3. Membantu Proses Operasi

Bukan hanya proses diagnosis, CT scan juga digunakan ketika dokter menjalani prosedur pengobatan pada pasiennya. Contohnya, CT scan digunakan untuk prosedur seperti operasi, biopsi, dan terapi radiasi. Selain itu, CT scan juga digunakan untuk memantau efektivitas pengobatan yang sudah dilakukan, seperti pengobatan kanker.

Baca juga10 Manfaat Mandi Air Hangat yang Baik Bagi Kesehatan Tubuh | Prudential Indonesia

Cara Kerja CT Scan

CT scan memiliki prinsip dan cara kerja sendiri dalam proses diagnosis penyakit. Untuk memahami cara kerja CT scan, lihat penjelasan di bawah ini!

Prinsip Dasar CT Scan

Prinsip dasar CT scan adalah mengambil gambar bagian dalam tubuh manusia tanpa adanya bagian tubuh yang saling tumpang tindih, tidak seperti sinar X. Dengan CT scan, setiap organ dan anatomi tubuh terlihat jelas sehingga memudahkan proses diagnosis penyakit.

Ketika proses imaging CT scan berlangsung, tabung X-ray berputar di sekitar tubuh pasien untuk menghasilkan lebih banyak gambar dari berbagai sudut. Setiap gambar hasil pemindaian disimpan di komputer dan dianalisis secara otomatis sehingga menghasilkan gambar baru yang mana anatomi tubuh manusia tidak terlihat tumpang tindih.

Gambar hasil CT scan memungkinkan radiolog dan dokter dalam mengidentifikasi struktur internal serta mendapatkan informasi lengkap seperti bentuk, ukuran, kepadatan, dan tekstur anggota tubuh. Informasi detail ini digunakan untuk menentukan jika ada masalah medis, memberikan gambaran lokasi penyakit tersebut, serta mengungkapkan detail penting lainnya yang dapat membantu prosedur pengobatan.

Proses Pemeriksaan CT Scan

Proses pemeriksaan CT scan biasanya dilakukan di rumah sakit. Sebelum proses CT scan, pasien diarahkan untuk berpuasa supaya gambar hasil CT scan terlihat lebih jelas. Lain halnya jika memiliki kondisi medis khusus atau pasien sedang hamil, pasien harus menghubungi penyedia layanan kesehatan.

Pasien harus menggunakan pakaian rumah sakit yang longgar sebelum CT scan. Selain itu, pasien juga tidak boleh menggunakan perhiasan berbahan logam karena bisa mengganggu proses pemindaian.

Sebelum menjalani CT scan, pasien diberikan zat pewarna khusus melalui minuman atau disuntikkan ke pembuluh darah. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas gambarnya. Berikutnya, pasien berbaring di tempat tidur yang berjalan menuju CT scanner.

CT scanner kemudian bekerja dengan menggerakkan cincin sehingga memutari tubuh pasien. Radiografer akan mengoperasikan scanner dari ruangan sebelah. Selama proses pemindaian, pasien bisa mendengar dan berbicara dengan radiografer melalui interkom.

Setiap kali gambar diambil, pasien harus berbaring dengan tenang dan bernapas secara normal supaya gambarnya tidak kabur. Pasien juga diminta untuk menarik napas, menghembuskan napas, atau menahan napas pada titik-titik tertentu. Proses scan biasanya berlangsung sekitar 10 hingga 20 menit.

Baca juga: 5 Penyakit yang Disebabkan oleh Virus    

Risiko dan Efek Samping CT Scan

Selama CT scan, pasien terkena radiasi dari sinar scanner dalam waktu singkat. Jumlah radiasi ini lebih tinggi dibandingkan dengan X-ray biasa karena CT scan mengumpulkan informasi yang lebih detail. Kendati demikian, radiasi yang rendah dalam CT scan tidak menunjukkan kerusakan jangka panjang, meskipun pada dosis yang jauh lebih tinggi, ada kemungkinan kecil peningkatan risiko kanker.

Terkadang proses CT scan bisa memiliki risiko pada ibu hamil. Sinar radiasi dari CT scan memang berdampak kecil untuk janin, tetapi biasanya dokter akan merekomendasikan jenis pemeriksaan lain, seperti ultrasound atau MRI, untuk menghindari paparan radiasi kepada bayi.

Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan zat pewarna khusus yang disebut zat kontras. Meskipun jarang, zat kontras dapat menyebabkan masalah medis atau reaksi alergi. Sebagian besar reaksi bersifat ringan dan menyebabkan ruam atau gatal-gatal. Dalam kasus yang jarang terjadi, reaksi alergi bisa serius.

Baca juga6 Manfaat Joging yang Baik untuk Kesehatan dan Kondisi Fisik | Prudential Indonesia

Kesimpulan

CT scan merupakan teknologi pencitraan medis yang bermanfaat dalam mendiagnosis berbagai kondisi kesehatan. Walaupun CT scan melibatkan paparan radiasi, tingkatnya hanya rendah sehingga aman dan tidak menimbulkan efek samping dalam jangka panjang. CT scan memiliki keuntungan dalam memberikan gambaran detail terhadap organ internal dan memandu berbagai prosedur medis. Namun, risiko alergi terhadap zat kontras tetap ada, meskipun jarang terjadi.

CT scan disarankan dalam situasi tertentu, seperti mendiagnosis kondisi serius seperti kanker, masalah jantung, cedera internal, dan lainnya. Dokter mempertimbangkan manfaat CT scan dan potensi risikonya sebelum merekomendasikan pemeriksaan ini.

Baca juga: Mengenali Gejala Penyakit Jantung dan Pencegahannya | Prudential Indonesia

Biaya CT scan dapat menjadi pertimbangan penting bagi banyak orang. Untungnya, sebagian besar polis Asuransi Kesehatan mencakup biaya CT scan. Maka dari itu, pertimbangkan untuk memiliki Asuransi Kesehatan dari Prudential sebagai bentuk proteksi finansial ketika menjalani pemeriksaan di rumah sakit. Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut mengenai produk Asuransi Kesehatan yang terdapat di Prudential.

Baca jugaInfeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Ciri-ciri yang Perlu Diketahui | Prudential Indonesia