Passive income: Ide Penghasilan Tambahan yang Bisa Dicoba
Daftar Isi dan Rangkuman Artikel
Daftar Isi
Rangkuman Artikel
-
Passive income merupakan penghasilan yang didapatkan dari sumber pemasukan pasif
-
Salah satu passive income bisa didapat dari investasi
-
Pengembangan skill dan perluasan relasi jadi hal penting dalam mengembangkan passive income
-
Passive income dapat menopang kestabilan finansial, di tengah ketidakstabilan ekonomi
Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi, memiliki passive income kini jadi solusi untuk memastikan kestabilan finansial. Dengan memiliki penghasilan tambahan, Anda tidak lagi hanya mengandalkan penghasilan utama untuk memenuhi kebutuhan.
Selain memastikan kestabilan finansial seseorang, memiliki passive income juga bisa meningkatkan produktivitas yang baik, di luar jam kerja utama. Dengan demikian manfaat yang dirasakan tidak hanya soal keuangan, tetapi juga pengembangan diri, seperti manajemen waktu.
Kini saatnya generasi muda mulai merancang strategi membangun passive income yang berkelanjutan. Yuk, simak pembahasan lengkapnya dalam artikel berikut untuk mengetahui strategi, peluang, dan langkah praktis yang bisa Anda mulai dari sekarang.
Apa Itu Passive income?
Passive income adalah pemasukan yang didapatkan dari penghasilan pasif, atau di luar penghasilan utama. Sederhananya, passive income merupakan penghasilan yang bisa Anda dapatkan, meski tidak bekerja aktif setiap harinya.
Sumber passive income bisa bermacam-macam, namun investasi jadi instrumen yang banyak dipilih masyarakat. Hal ini terlihat dari data KSEI yang menunjukkan bahwa 50% pertumbuhan SID tahun ini berasal dari investor berusia di bawah 30 tahun, sebagaimana disampaikan Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, yang dilansir dari CNBC Indonesia (2025).
Melalui investasi, Anda bisa mendapatkan imbal hasil yang diterima secara berkala, seperti dividen dari saham, bunga dari deposito, atau keuntungan dari reksa dana.
Di masa kini passive income juga bisa didapatkan melalui penyewaan properti, penjualan karya digital, hingga penerapan digital marketing. Meski bukan sumber penghasilan utama, namun passive income bisa jadi penopang di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu.
Jenis Passive income
Ada banyak macam passive income yang bisa dicoba. Anda bisa memilih passive income terbaik sesuai kebutuhan dan keahlian yang dimiliki. Berikut beberapa jenis passive income dan contohnya yang bisa jadi referensi:
-
Passive income dari Investasi
Jenis passive income ini berasal dari instrumen keuangan yang memberikan imbal hasil secara berkala, tanpa perlu pengelolaan setiap hari. Anda cukup menempatkan dana pada instrumen yang sesuai profil risiko, lalu pantau progress investasi secara berkala.
Passive income dari investasi cocok bagi Anda yang ingin menambah pemasukan, tanpa kehilangan fokus dari pekerjaan utama.
Contoh:
-
Dividen saham
-
Bunga deposito
-
Imbal hasil reksa dana
-
-
Passive income dari Aset Fisik
Selain investasi, passive income juga bisa didapatkan melalui aset yang Anda miliki, seperti property ataupun kendaraan. Meski membutuhkan modal awal yang cukup besar, namun penghasilan dari aset fisik cenderung stabil dan bisa menjadi sumber pemasukan dalam jangka panjang.
Contoh:
-
Penyewaan rumah atau apartemen
-
Penyewaan kendaraan
-
Penyewaan alat (kamera, alat camping, dll.)
-
-
Passive income dari Digital Marketing
Passive income non investasi juga bisa didapatkan melalui aktivitas pemasaran digital, yang bisa Anda lakukan secara fleksibel. Jika dilakukan secara konsisten, passive income yang satu ini bisa menghasilkan keuntungan yang besar, meski modal awalnya relative kecil.
Bagi generasi muda yang gemar bersosial media, passive income yang satu ini bisa jadi referensi untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Contoh:
-
Affiliate marketing
-
Iklan dari konten digital (YouTube, blog)
-
Komisi dari penjualan melalui link pemasaran digital
-
Strategi Mengembangkan Passive income
Setelah memiliki satu atau beberapa sumber passive income, langkah selanjutnya adalah mengembangkan passive income agar hasilnya stabil dan semakin meningkat. Berikut beberapa strategi untuk mengembangkan passive income:
-
Optimalkan Aset yang Sudah Berjalan
Setelah memiliki sumber passive income, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memaksimalkan potensi aset tersebut. Optimasi dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk, memperbaiki sistem operasional, atau memperluas saluran distribusi.
-
Perbarui Skill dan Pengetahuan
Semangat untuk terus belajar juga penting untuk bisa mengembangkan passive income. Dunia finansial dan digital bergerak cepat, sehingga Anda perlu mengikuti perkembangannya.
Mulai dari memahami cara kerja instrumen investasi, mempelajari tools digital baru, sampai update strategi pemasaran online, yang semuanya bisa membantu meningkatkan performa aset yang dimiliki.
-
Evaluasi Kinerja Setiap Sumber Pendapatan
Agar passive income bisa terus stabil, lakukan evaluasi secara berkala. Tinjau hasil yang diperoleh, biaya operasional, serta waktu yang Anda habiskan untuk mempertahankannya. Dari evaluasi tersebut, Anda bisa menilai apa yang perlu diperbaiki dan apa yang harus ditingkatkan untuk mendapatkan hasil lebih.
-
Manfaatkan Kolaborasi dan Jaringan
Mengembangkan passive income juga bisa dilakukan dengan memperluas relasi. Anda bisa memanfaatkan kerja sama dengan orang lain untuk memperluas jangkauan, terutama jika passive income dilakukan melalui aset fisik dan digital marketing.
Selain itu, dengan kolaborasi Anda juga bisa berbagi modal, berbagi peran, dan mempercepat proses berkembang aset atau investasi yang dilakukan.
-
Diversifikasi Sumber Pendapatan
Agar potensi passive income semakin besar, Anda perlu menghindari ketergantungan hanya pada satu sumber. Cobalah untuk membangun beberapa aliran kecil sekaligus, misalnya satu dari investasi, satu dari aset digital, dan satu dari properti. Diversifikasi juga membantu mengurangi risiko jika salah satu sumber mengalami penurunan.
Kenapa Passive income Penting untuk Dimiliki?
Passive income penting untuk dimiliki karena dapat membantu Anda membangun fondasi finansial yang lebih stabil tanpa harus bergantung pada satu sumber pendapatan.
Di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, memiliki pemasukan tambahan bisa memberi ruang bernapas baik untuk kebutuhan harian maupun rencana jangka panjang.
Memiliki passive income tidak hanya menambah penghasilan, tetapi juga membantu Anda dalam mengambil keputusan hidup, seperti mengeksplorasi karier baru, mengambil waktu istirahat, atau menyiapkan masa depan yang lebih aman.
Pada akhirnya, passive income bukan cuma soal menambah pemasukan, tetapi tentang memberi kontrol lebih besar atas keuangan dan arah hidup Anda.
Selain fokus membangun passive income, pastikan Anda sudah menyiapkan perlindungan jiwa utnuk memastikan masa depan keluarga, seperti PRUFuture dari Prudential Indonesia yang memberikan perlindungan jangka panjang untuk Anda dan keluarga. Untuk informasi selengkapnya, cek di bawah ini!
Sumber:


