pencegahan dan pengobatan penyakit cacingan

Penyakit Cacingan: Pahami Ancaman, Tindakan Pencegahan dan Pengobatan yang Efektif Pada Anak dan Orang Dewasa

Cacingan adalah penyakit serius yang membutuhkan penanganan. Diawal tahun 2023, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa ada 26 kabupaten dan kota di Indonesia yang memiliki prevalensi kasus penyakit cacingan di atas 10%. Walaupun lebih sering menyerang anak-anak, penyakit cacingan juga bisa menular kepada orang dewasa. Maka dari itu, diadakanlah Hari Waspada Cacing Nasional yang diperingati pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

Cacingan: Definisi dan Dampaknya

Sekarang, mari kita mendalami tentang penyakit cacingan dan dampak negatifnya terhadap kesehatan.

Pengertian Cacingan

Cacingan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan infeksi oleh cacing parasit yang menetap di saluran pencernaan. Dalam bahasa medis, penyakit ini dikenal dengan istilah Helminths. Parasit ini tidak dapat berkembang biak atau membelah diri di dalam tubuh manusia, sehingga dikeluarkan melalui tinja.

Jenis-Jenis Cacingan yang Umum Terjadi

Ada empat jenis cacing yang umum menyerang tubuh manusia, yaitu:

  • Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides): Berukuran yang cukup besar (10-35 cm). Jenis cacing ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui tanah yang sudah terkontaminasi telurnya.

  • Cacing Kremi: Memiliki bentuk yang halus dan berwarna putih dengan panjang sekitar 5-13 milimeter. Infeksi cacing kremi atau enterobiasis terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi telur cacing tersebut atau melalui kontak dengan tangan yang kotor.

  • Cacing Tambang (golongan Nematoda): Cacing tambang masuk ke dalam tubuh manusia dengan menembus kulit, contohnya melalui telapak kaki yang tidak dilindungi.

  • Cacing Pita (Cestoda atau taeniasis): Cacing pita masuk ke dalam tubuh manusia melalui konsumsi daging yang tidak matang dengan baik.

 

Dampak Negatif Cacingan pada Kesehatan

Penyakit cacingan membawa dampak serius bagi kesehatan tubuh manusia, baik anak-anak maupun dewasa. Penderita cacingan akan mengalami gangguan kesehatan yang signifikan, mengalami masalah gizi buruk, penurunan tingkat kecerdasan, serta dampak negatif terhadap produktivitas mereka.

Pada anak-anak, penyakit cacingan bisa menyebabkan kurang gizi (malnutrisi) sehingga bisa berpengaruh pada menurunnya tingkat kecerdasan. Dampak yang sama dialami juga oleh orang dewasa. Bedanya, malnutrisi pada orang dewasa menyebabkan mereka susah berkonsentrasi.

Tidak hanya itu, penderita cacingan orang dewasa juga bisa terkena anemia. Cacing yang masuk ke dalam tubuh bisa menghisap darah manusia sampai 0,05 cc per harinya.

Baca juga: Menurunkan Risiko Penyakit Kronis dan Mencegah Penyakit Keturunan Diabetes

Ciptakan Keamanan Finansial  melalui PAYDI

Pelajari di Sini

Penyebab Cacingan

Cacingan bisa terjadi karena penularan serta beberapa faktor risiko. Berikut penjelasannya.

1. Penularan Cacingan

Penularan penyakit cacingan terjadi melalui kontak langsung dengan kulit. Penularannya terjadi ketika penderita cacingan yang tidak mencuci tangan setelah menggaruk anus dan bersentuhan dengan orang lain. Setelah menyentuh kulit, cacing akan menembus kulit dan masuk ke dalam organ tubuh manusia. Lalu, cacing berkembang biak di dalam usus serta mengambil nutrisi dari makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga menyebabkan kurang gizi.

Selain melalui kontak langsung, penyakit cacingan juga terjadi melalui tanah dengan dua cara. Pertama adalah ketika tinja yang mengandung telur cacing mencemari tanah. Selanjutnya, telur cacing akan menempel pada tangan atau kuku ketika anak bermain di tanah. Ketika mereka makan atau minum, telur cacing akan masuk ke dalam mulut dan tertelan, menyebabkan infestasi cacing yang kemudian dikenal sebagai cacingan.

Cara kedua adalah melalui lalat yang hinggap pada tanah yang tercemar telur cacing. Lalat ini kemudian menghinggapi makanan atau minuman. Penularan cacingan terjadi ketika makanan dan minuman tersebut dikonsumsi.

2. Faktor Risiko Terjadinya Cacingan

Selain penularan di atas, ada juga beberapa faktor risiko yang menyebabkan cacingan, di antaranya adalah:

  • Lingkungan dengan sanitasi yang rendah, seperti kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai.

  • Kebiasaan kebersihan yang buruk, seperti jarang mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air.

  • Kelemahan sistem kekebalan tubuh, seperti penderita HIV/AIDS atau penyakit lain yang mengganggu kekebalan tubuh.

 

Baca jugaInfeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala, dan Ciri-ciri yang Perlu Diketahui

Pencegahan dan Pengobatan Cacingan pada Anak dan Orang Dewasa

Untuk menghindari penyakit cacingan, diperlukan langkah pencegahan dan pengobatan yang tepat. Berikut penjelasan mengenai pencegahan dan pengobatan penyakit cacingan pada anak maupun orang dewasa.

Pencegahan Cacingan

Baik anak-anak maupun orang dewasa, diperlukan langkah pencegahan cacingan dengan melakukan tiga cara berikut ini:

1. Kebersihan Pribadi dan Lingkungan

Menjaga kebersihan pribadi dilakukan dengan mencuci tangan secara teratur. Kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air dapat menghilangkan kuman dan telur cacing yang ada di tangan. Selain itu, jagalah lingkungan agar tetap bersih. Pastikan ada tempat sampah yang memadai untuk mencegah penumpukan sampah yang bisa menjadi tempat perkembangbiakan cacing.

2. Konsumsi Makanan dan Air yang Aman

Kebersihan makanan dan air juga diperlukan dalam pencegahan cacingan. Ketika memasak makanan, pastikan makanan sudah matang sempurna. Hindari mengonsumsi makanan mentah atau setengah matang yang dapat mengandung telur cacing. Untuk air minum, pastikan airnya sebaiknya berasal dari sumber yang terjamin kebersihannya, seperti air minum yang telah melalui proses penyaringan atau mendapatkan sertifikasi keamanan.

Untuk mendapatkan informasi mengenai makanan yang baik dikonsumsi oleh anak-anak, bacalah artikel Ketahui Makanan Sehat untuk Anak Anak Agar Tumbuh Kembangnya Optimal Di Sini!

3. Imunisasi dan Pemberian Obat Cacing secara Berkala

Untuk anak-anak, lakukanlah imunisasi yang bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi cacing tertentu. Ikuti jadwal imunisasi yang direkomendasikan oleh tenaga medis. Selain itu, pemberian obat cacing secara berkala juga dianjurkan, terutama pada kelompok populasi yang berisiko tinggi, seperti anak-anak dan orang dewasa yang tinggal di area dengan tingkat infeksi cacing yang tinggi.

Pengobatan Cacingan pada Orang Dewasa

Orang dewasa memerlukan langkah pengobatan cacingan yang lebih intensif daripada anak-anak. Berikut empat langkah yang dilakukan dalam mengobati cacingan pada orang dewasa.

1. Diagnosis Cacingan

Sebelum mengobati cacingan, dilakukan diagnosis terlebih dahulu. Diagnosis cacingan dimulai dengan pemeriksaan fisik yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi penderita.

Selanjutnya, tenaga medis menemukan sampel cacing di tubuh untuk memperkuat hasil diagnosis. Untuk telur cacing, tenaga medis membutuhkan sampel tinja sebagai bahan analisisnya. Sampel darah juga dapat diperiksa dalam kasus filariasis, yang dikenal sebagai penyakit kaki gajah.

Perlu diketahui bahwa metode diagnosis bervariasi tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi penderita. Pemeriksaan yang dilakukan harus sesuai dengan jenis cacing yang diduga ada.

2. Jenis-jenis Obat Cacing

Beberapa jenis obat cacing yang diberikan kepada orang dewasa mencakup:

  • Mebendazole: untuk mengatasi infeksi cacing gelang, cacing tambang, dan cacing cambuk. Walaupun mampu membunuh cacing dewasa, mebendazole tidak efektif melawan telur cacing. Obat ini memerlukan resep dokter dan penderita harus mengikuti petunjuk penggunaan yang direkomendasikan.

  • Albendazole: untuk mengobati cacingan yang disebabkan oleh cacing pita. Albendazole bekerja dengan menghambat metabolisme cacing sehingga mengganggu suplai energi cacing.

  • Pirantel pamoat: mengatasi infeksi cacing gelang dan cacing kremi. Obat ini tersedia tanpa resep dokter, tetapi penderita harus mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang tertera pada kemasan.

  • Ivermectin: mengobati infeksi cacing gelang. Obat ini harus dibeli sesuai dengan resep dokter.

  • Praziquantel: mengobati infeksi cacing yang hidup di dalam aliran darah, saluran pencernaan atau hati. Obat ini harus digunakan sesuai petunjuk dan resep dokter.

 

3. Penggunaan Obat Cacing yang Efektif

Langkah penggunaan obat cacing yang efektif adalah mengikuti resep dokter atau petunjuk obat yang diberikan. Obat cacing harus dikonsumsi secara rutin selama 1-3 hari. Bukan hanya penderita, anggota keluarga atau orang yang tinggal serumah dengan penderita cacingan juga perlu menjalani pengobatan dengan obat cacing serupa.

4. Tindak Lanjut dan Pencegahan Kambuhnya Cacingan

Penyakit cacingan juga memerlukan tindak lanjut apabila menyebabkan kondisi seperti lemas, wajah pucat pasi, dan sulit beraktivitas. Dalam kondisi ini, penderita harus berkunjung ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Baca jugaSinusitis: Pengertian, Gejala, Penyebab, dan Cara Menanganinya

Peran Perawatan Paliatif dalam Pengobatan Cacingan

Perawatan paliatif juga dilakukan dalam pengobatan penyakit cacingan. Seperti apa perawatan paliatif itu? Mari lihat penjelasannya di bawah ini.

1. Konsep dan Prinsip Perawatan Paliatif

Perawatan paliatif merupakan perawatan medis khusus yang bertujuan untuk memberikan bantuan dari rasa nyeri dan gejala lainnya yang timbul akibat penyakit serius. Selain itu, perawatan ini juga bisa mengatasi efek samping dari pengobatan medis yang sedang dijalani. Ketersediaan perawatan paliatif tidak tergantung pada apakah kondisi penyakit dapat disembuhkan.

Ada tujuh prinsip dalam perawatan paliatif, yaitu:

  • Menghargai kehidupan dan menganggap kematian sebagai proses normal.

  • Tidak mempercepat atau menunda kematian pasien.

  • Menghilangkan nyeri dan keluhan yang mengganggu pasien.

  • Mengintegrasikan aspek psikologi, sosial, dan spiritual dalam merawat pasien dan keluarga.

  • Menghargai setiap keputusan yang diambil oleh pasien.

  • Menghindari tindakan medis yang sia-sia.

  • Memberikan dukungan kepada keluarga pasien sampai masa dukacita.

 

2. Dukungan Medis dan Psikososial dalam Pengobatan Cacingan

Perawatan paliatif juga melibatkan dukungan medis dan psikososial kepada penderita cacingan. Dukungan medis melibatkan pemberian obat cacing yang sesuai dengan jenis infeksi yang terjadi. Tujuannya adalah untuk memusnahkan parasit yang ada dalam tubuh dan mengobati gejala yang timbul.

Selain itu, dukungan psikososial juga diperlukan untuk membantu penderita dalam menghadapi kondisi ini. Tim medis dan tenaga kesehatan akan memberikan informasi dan edukasi kepada penderita tentang penyakit cacingan, cara penularannya, serta tindakan pencegahan yang perlu dilakukan.

3. Perawatan Simptomatik dan Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita

Selain pengobatan langsung terhadap cacingan, perawatan simptomatik juga merupakan bagian penting dalam penanganan penyakit ini. Tujuan dari perawatan simptomatik adalah untuk mengurangi gejala yang muncul akibat infeksi cacing dan meningkatkan kualitas hidup penderitanya.

Perawatan simptomatik mencakup pemberian obat untuk mengatasi gejala cacingan seperti diare, mual, dan perut kembung. Selain itu, penderita juga perlu menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi guna memperkuat sistem kekebalan tubuh serta mempercepat proses pemulihan.

Kesimpulannya, cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing parasit yang bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Masyarakat Indonesia harus menyadari seluk-beluk penyakit cacingan, terutama penyebab cacingan yang berasal dari penularan serta cara mengobati cacingan pada orang dewasa.

Anda juga perlu memiliki kesadaran tentang pentingnya mempunyai Asuransi Kesehatan. Seperti yang kita tahu, biaya yang dikeluarkan untuk risiko kesehatan seperti masuk rumah sakit atau tindakan operasi tidaklah sedikit. Asuransi Kesehatan merupakan bentuk proteksi dari risiko finansial yang berkaitan dengan biaya kesehatan yang sering muncul secara tidak terduga. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang Asuransi Kesehatan.

Diskusi kebutuhan Anda di sini!

Isi data berikut dan kami akan menghubungi Anda
error
lengkapi form berikut

Pemegang Polis

Pemegang Polis

Nama

Apakah ada topik yang ingin ditanyakan?

Saya /kami telah membaca, memahami dan memberikan persetujuan saya/kami kepada Prudential Indonesia untuk mengumpulkan, menggunakan dan mengungkapkan data pribadi saya/kami sesuai dengan Deklarasi Privasi *

Contact us