Jangan Takut Deteksi Dini Kanker Payudara
Daftar Isi dan Rangkuman Artikel
Daftar Isi
Rangkuman Artikel
- 
Kanker payudara menyumbang 9,3% dari total kematian akibat kanker di Indonesia (Globocan WHO 2022).
 - 
Deteksi dini dapat menurunkan angka kematian dan meningkatkan peluang kesembuhan.
 - 
Ketakutan, rasa malu, dan kurangnya dukungan menjadi alasan umum enggan melakukan deteksi dini.
 - 
SADARI (periksa sendiri) dan SADANIS (periksa klinis) adalah metode deteksi dini yang mudah dilakukan.
 - 
Pengobatan kanker payudara tergantung jenis dan stadium, meliputi kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, bedah, atau kombinasi.
 - 
Dukungan emosional dan penerapan gaya hidup sehat sangat penting dalam proses penyembuhan.
 
Kanker masih menjadi musuh terbesar bagi dunia dan tanah air. Data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari WHO tahun 2022 menyebutkan bahwa kanker payudara menyumbang 22.598 kasus alias 9,3% (peringkat 3) dari total kematian akibat kanker di Indonesia. Angka tersebut terbilang besar, mengingat kasus ini masih dapat ditekan dengan kesadaran masyarakat untuk deteksidini kanker payudara. Banyaknya kasus kematian akibat kanker payudara pun tak jarang menjadi momok menakutkan bagi banyak orang. Padahal, kematian ini bisa diminimalisasi apabila masyarakat teredukasi akan pentingnya deteksi dini kanker payudara.
Mengapa Deteksi Dini Kanker Payudara Kerap Terkesan Menakutkan?
Berikut alasan yang biasanya mendasari seseorang engganmendeteksi dini kanker payudara:
- 
Perasaan takut, seperti takut mengetahui penyakitnya, takut pengobatan, takut operasi, dan perasaan takut lainnya.
 - 
Memilih pengobatan alternatif. Terapi alternatif sering kali dipilih karena adanya faktor kepercayaan tertentu.
 - 
Kurang mendapatkan dukungan dari orang sekitar.
 - 
Perasaan malu mendapati ada kelainan pada organ tubuhnya.
 
Apakah Kanker Payudara Bisa Disembuhkan?
Potensi kesembuhan kanker payudaratergolong tinggi apabila terdeteksi sejak dini.Semakin awal diketahui dan ditangani, makasemakin besar pula kemungkinan untuksembuh karena jaringan kanker belum sempatmenyebar dan menjangkit ke bagian yanglebih luas.
Adapun deteksi dini kanker payudara sebenarnya dapat dilakukanmudah yakni dengan SADARI dan SADANIS. SADANIS, sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun, periksakan diri ke dokter danlakukan pemeriksaan penunjang berupa USG payudara dan/ataumamografi sesuai indikasi. Selain dengan deteksi dini kankerpayudara, pola hidup sehat juga harus diterapkan dalam kehidupansehari-hari.
Pasien yang sudah dinyatakan kanker payudara dapat menjalani beberapa langkah pengobatan, pengobatan tersebut akan berdasar pada jenis kanker payudara dan stadiumnya. Metode pengobatan kanker payudara bisa dilakukan dengan prosedur kemoterapi, radioterapi, terapi hormon, bedah, atau kombinasi.
Memang tak bisa dipungkiri, menjalani pengobatan kanker bukanlah suatu hal yang mudah. Dibutuhkan dukungan dari segala aspek baik untuk pasien maupun untuk keluarga terdekat yang mendampingi pasien.


