Waspadai! Keracunan Tidak Hanya Berasal dari Makanan, Ketahui Sumber-Sumber dan Pencegahannya
Daftar Isi dan Rangkuman Artikel
Daftar Isi
Rangkuman Artikel
-
Keracunan bisa terjadi karena banyak faktor, baik makanan dan minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimia rumah tangga, pestisida, hingga gas beracun
-
Gejala keracunan secara umum meliputi mual dan muntah, pusing dan sakit kepala, lemas dan kelelahan
-
Cara mencegah keracunan dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung penyebabnya
Keracunan merupakan masalah yang bisa dialami oleh semua kalangan usia mulai dariari anak-anak hingga orang dewasa. Oleh karena itu,setiap orang perlu mewaspadai berbagai hal yang dapat menjadi sumber racun bagi tubuh.
Banyak yang mengira keracunan hanya disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi, padahal racun juga bisa berasal dari aktivitas maupun produk yang ada di sekitar kita. Mengenali sumber-sumber racun ini cukup penting, supaya kita bisa lebih waspada dan terhindar dari keracunan.
Sebab keracunan yang tidak tertanganin dengan baik bisa menyebabkan masalah serius. Jadi, apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami keracunan? Untuk mengetahui jawabannya, berikut informasi yang bisa dipahami.
Apa Itu Keracunan?
Keracunan adalah kondisi ketika tubuh menerima atau terpapar zat berbahaya dalam jumlah tertentu yang mengganggu fungsi normal organ. Paparan racun bisa masuk melalui berbagai cara, tertelan, terhirup, terserap lewat, kulit, atau bahkan kontak langsung.
Dilansir dari repository Kementerian Kesehatan tahun 2025, efek zat kimia pada tubuh dapat digambarkan sebagai efek lokal maupun sistemik. Efek lokal terbatas pada bagian tubuh yang kontak dengan bahan kimia, seperti kulit, mata, dan saluran pernafasan. Sedangkan, efek sistemik adalah efek yang lebih umum terjadi, ketika racun diserap ke dalam tubuh.
Keracunan yang terjadi pada seseorang bisa bereaksi dalam jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung pada jenis zat, jumlah paparan, serta kondisi tubuh seseorang. Oleh karena itu, keracunan tidak bisa diarena dampaknya bisa berkembang sangat cepat dan mempengaruhi organ penting.
Penyebab Keracunan Pada Seseorang
Banyak hal yang sering tidak disadari ternyata dapat menjadi penyebab keracunan. Dalam beberapa kasus, efek keracunan bisa muncul hanya dalam hitungan detik, sehingga mengetahui penyebabnya sangat penting untuk pencegahan. Berikut ini adalah beberapa jenis keracunan berdasarkan penyebabnya yang perlu diketahui.
-
Obat
Keracunan obat sering kali terjadi akibat penggunaan obat dalam dosis berlebihan (overdosis). Kondisi ini bisa disebabkan oleh ketidaktahuan terhadap dosis yang tepat, kesalahan dalam membaca petunjuk penggunaan, atau penggunaan obat tanpa resep dokter.
Selain itu, mengonsumsi beberapa jenis obat secara bersamaan tanpa pengawasan medis juga dapat menimbulkan interaksi berbahaya yang berujung pada keracunan.
-
Kosmetik
Keracunan akibat kosmetik dapat terjadi ketika produk mengandung bahan kimia berbahaya seperti merkuri, hidrokuinon, atau timbal. Penggunaan kosmetik palsu atau tidak terdaftar di lembaga pengawas obat dan makanan juga meningkatkan risiko keracunan.
Paparan zat berbahaya dalam kosmetik dapat menyebabkan iritasi kulit, alergi, gangguan hormon, bahkan kerusakan organ dalam jika zat tersebut terserap ke tubuh melalui kulit atau tertelan secara tidak sengaja.
-
Makanan dan Minuman
Keracunan makanan dan minuman biasanya disebabkan oleh kontaminasi bakteri, virus, jamur, atau bahan kimia berbahaya. Penyimpanan yang tidak higienis, makanan kedaluwarsa, atau penggunaan bahan tambahan yang berlebihan seperti pewarna dan pengawet sintetis juga dapat memicu terjadinya keracunan.
Gejalanya antara lain mual, muntah, diare, nyeri perut, dan dalam kasus parah bisa menyebabkan dehidrasi atau gangguan pada sistem pencernaan. Oleh karena itu, usahakan untuk selalu memastikan kebersihan makanan dan peralatan makan sebelum dikonsumsi.
-
Kimia Rumah Tangga
Bahan kimia yang sering digunakan di rumah, seperti pembersih lantai, pemutih pakaian, pengharum ruangan, atau cairan pembasmi serangga, dapat menjadi sumber keracunan bila tertelan, terhirup, atau mengenai kulit.
Beberapa produk ada yang mengandung zat korosif dan beracun. Oleh karena itu, penyimpanan yang aman dan penggunaan sesuai petunjuk sangat penting untuk mencegah risiko keracunan, terutama pada anak-anak.
-
Pestisida
Pestisida umumnya digunakan untuk membasmi hama pada tanaman, tetapi zat ini bisa beracun bagi manusia jika tidak digunakan dengan benar. Keracunan dapat terjadi melalui inhalasi (terhirup), kontak kulit, atau tertelan.
Gejala yang muncul bisa berupa pusing, mual, sesak napas, kejang, bahkan kehilangan kesadaran. Penggunaan alat pelindung diri saat menyemprot pestisida serta penyimpanan di tempat tertutup dan terpisah dari bahan makanan sangat disarankan untuk diperhatikan.
-
Gas Beracun (Karbon Monoksida)
Karbon monoksida (CO) adalah gas beracun yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa, sehingga sulit dideteksi tanpa alat khusus. Gas ini biasanya dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna, seperti asap kendaraan, arang, kompor gas, atau generator.
Saat terhirup, karbon monoksida akan mengikat hemoglobin dalam darah, menggantikan oksigen dan menyebabkan jaringan tubuh kekurangan oksigen. Gejalanya meliputi sakit kepala, pusing, mual, sesak napas, hingga kehilangan kesadaran.
Gejala Keracunan
Saat tubuh menerima terlalu banyak racun yang masuk, tubuh akan bereaksi sebagai bentuk mekanisme pertahanan diri, yang dalam hal ini disebut sebagai gejala keracunan. Gejala yang muncul dapat berbeda-beda, tergantung pada jenis racun dan penyebab yang mendasarinya. Berikut beberapa gejala keracunan secara umum.
-
Mual dan Muntah
Mual dan muntah merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan zat beracun dari saluran pencernaan. Gejala ini biasanya muncul tidak lama setelah racun masuk ke dalam tubuh, terutama pada kasus keracunan makanan atau obat.
-
Nyeri atau Kram Perut
Nyeri dan kram perut juga bisa menjadi indikasi keracunan pada seseorang. Gejala ini bisa terjadi pada kasus keracunan makanan maupun pestisida. Rasa nyeri muncul akibat iritasi pada dinding lambung dan usus yang disebabkan oleh zat beracun yang masuk ke dalam tubuh.
-
Diare
Saat zat beracun masuk, tubuh akan berusaha mengeluarkan racun melalui saluran pencernaan, salah satunya dengan meningkatkan frekuensi buang air besar. Akibatnya, penderita dapat mengalami diare yang berlebihan dan berisiko mengalami dehidrasi saat mengalami keracunan, terutama pada kasus keracunan makanan.
-
Pusing dan Sakit Kepala
Dalam beberapa kasus keracunan, terutama keracunan gas beracun (monoksida) pusing dan sakit kepala bisa jadi indikasi utamanya. Gejala ini muncul akibat berkurangnya pasokan oksigen ke otak, atau karena efek racun yang memengaruhi sistem saraf pusat.
-
Lemas dan Kelelahan
Tubuh yang terpapar racun akan kehilangan banyak cairan dan energi, sehingga penderita merasa sangat lemah, lesu, dan tidak bertenaga. Kondisi ini dapat diperparah jika disertai diare atau muntah yang terus-menerus, karena semakin banyak cairan dan elektrolit yang hilang.
-
Sesak Napas
Sesak napas umum terjadi pada keracunan gas seperti karbon monoksida atau bahan kimia rumah tangga yang mudah menguap. Gas beracun dapat mengganggu kemampuan darah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, sehingga jaringan tubuh kekurangan oksigen. Kondisi ini bisa menimbulkan napas cepat, dada terasa sesak, dan kelelahan ekstrem.
-
Gangguan Penglihatan dan Penurunan Kesadaran
Pada keracunan yang lebih berat, penderita bisa mengalami pandangan kabur, pusing hebat, atau bahkan kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena racun memengaruhi otak dan sistem saraf pusat, mengganggu fungsi normal. Dalam kasus parah, penurunan kesadaran dapat berkembang menjadi koma atau kerusakan permanen pada sistem saraf.
Cara Mencegah Keracunan
Sama seperti gejala yang muncul, pencegahan keracunan juga dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada penyebabnya. Berikut beberapa cara mencegah keracunan, berdasarkan penyebab yang mendasarinya.
Cara Mencegah Keracunan Obat
-
Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak
-
Ikuti penggunaan obat sesuai resep/petunjuk dari dokter
-
Selalu membaca label kemasan, saat hendak mengkonsumsi obat
-
Buang semua obat-obatan yang sudah kadaluarsa
Cara Mencegah Keracunan Penggunaan Kosmetik
-
Selektif dalam memilih produk kosmetik sesuai kebutuhan
-
Jika sedang hamil, konsultasikan dulu produk yang akan digunakan pada dokter atau brand terkait
-
Hentikan penggunaan kosmetik jika terjadi efek samping
-
Simpan kosmetik di tempat yang aman, bersih, dan bebas dari paparan sinar matahari secara langsung
Cara Mencegah Keracunan Makanan dan Minuman
-
Konsumsi makanan-makanan sehat dan bersih
-
Biasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-
Pastikan kebersihan alat makan, sebelum mengonsumsi makanan
-
Jangan letakkan makanan di tempat kotor/ tanpa wadah
-
Cek tanggal kadaluarsa makanan sebelum dikonsumsi
-
Jaga kebersihan area sekitar, supaya tidak ada serangga atau hewan yang dapat membawa racun/penyakit
Cara Mencegah Keracunan Bahan Kimia Rumah Tangga
-
Bacalah label kemasan, sebelum menggunakan produk
-
Gunakan produk sesuai petunjuknya
-
Tutup rapat wadah kemasan saat digunakan
-
Gunakan alat pelindung saat menggunakan produk, terutama bagi yang memiliki alergi
-
Cuci tangan setelah menggunakan produk kimia
Cara Mencegah Keracunan Pestisida:
-
Simpan pestisida di tempat yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak maupun makanan dan minuman
-
Gunakan pestisida selama masa penyimpanan masih berlaku
-
Segera bersihkan area sekitar, jika pestisida ada yang tumpah
Cara Mencegah Keracunan Gas Beracun
-
Pastikan ventilasi udara dalam ruangan baik
-
Gunakan alat sesuai petunjuk penggunaan
-
Lakukan perawatan rutin alat-alat pembakaran
-
Hindari pembakaran bahan bakar di dalam ruangan
Demikian penjelasan mengenai keracunan, mulai dari penyebab hingga langkah pencegahannya. Keracunan dapat terjadi akibat berbagai faktor, bukan hanya dari makanan atau minuman. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan menerapkan prosedur pemakaian alat maupun produk sesuai petunjuknya.
Keracunan bisa menimbulkan berbagai komplikasi penyakit, jika tidak tertangani dengan baik. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan memiliki perlindungan kesehatan yang memadai seperti PRUSehat dari Prudential Indonesia. Untuk informasi selengkapnya, cek informasi di bawah ini!
Frequently Asked Questions (FAQ)
-
Q: Bagaimana pertolongan pertama saat keracunan makanan?
A: Begitu gejala mulai terasa, langkah awal yang bisa dilakukan adalah minum banyak cairan untuk membantu mengeluarkan racun, misalnya dengan susu kental, air mineral, ataupun air kelapa muda. Biarkan tubuh memuntahkan racun secara alami dan biarkan tubuh istirahat sampai kondisi membaik.
-
Q: Bagaimana ciri-ciri keracunan makanan?
A: Seseorang yang mengalami keracunan makanan umumnya menunjukan ciri-ciri berupa diare, tubuh terasa lemas, mengalami mual dan muntah, perut terasa nyeri, hingga kepala pusing.
-
Q: Berapa lama masa pemulihan keracunan pada seseorang?
A: Umumnya keracunan bisa sembuh dalam waktu 1-3 hari, terutama jika pertolongan pertama dilakukan dengan baik. Namun, jika kondisi tak kunjung membaik dalam waktu lama dan penderita menunjukkan gejala yang tidak biasa, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mencari tahu penyebabnya.
-
Q: Apa yang dapat digunakan sebagai penawar keracunan makanan?
A: Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang setelah muntah akibat keracunan, Anda perlu banyak mengonsumsi air mineral secara bertahap. Selain itu, Anda juga disarankan untuk minum air kelapa muda atau susu, sebagai penawar racun. Namun jika keluhan masih belum membaik, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
Sumber:


